Sejarah Singkat Peristiwa Merah Putih Sangasanga, Kisah Heroik Pejuang Usir Belanda
JAKARTA, iNews.id - Sejarah singkat peristiwa merah putih Sangasanga, peristiwa heroik mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi pada 27 Januari, tak heran jika masyarakat setempat mengenang peristiwa itu untuk mengenang jasa para pahlawan.
Sangasanga merupakan kota kecamatan di pesisir wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Letaknya sekitar 30 km dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Untuk ke lokasi tersebut dapat ditempuh melalui jalur darat. Sementara lewat jalur air, sungai dengan menyusuri Sungai Mahakam yang berakhir di Sungai Sangasanga yang bermuara ke Selat Sulawesi.
Memiliki luas sekitar 233,4 km persegi yang terbagi dalam lima wilayah kelurahan, yaitu Sangasanga Muara, Sarijaya, Sangasanga Dalam, Jawa, dan Pendingin.
Nama Sangasanga dalam catatan sejarah menjadi bagian penting dari sejarah Kerajaan Kutai dan sejak masa Raja Kutai Kartanegara, Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325). Bahkan namanya sudah disebut dan lebih terkenal lagi pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman (1850-1859).
Sanggasana merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam sehingga menarik minat Belanda.
Insinyur pertambangan Belanda J H Mendten dan anggota timnya berhasil menemukan sumber minyak di wilayah Sangasanga. Tentara Belanda (NICA) pada 1945 menguasai Sangasanga untuk mengeruk kekayaan alamnya. Hal ini yang menjadi asal mula terjadinya peristiwa merah putih Sangasanga.
Rakyat Sangasanga bersikeras mengusir Belanda melalui perlawanan tiada henti. Tujuannya saat itu merebut gudang senjata milik Belanda. Caranya dengan mengalihkan perhatian Belanda melalui beragam kesenian daerah. Rencana itu pun dilaksanakan pada 26 Januari 1947.