Sekjen Perindo Soroti Data Sirekap Tidak Sinkron: Masalah Besar Kredibilitas Pemilu
JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo Ahmad Rofiq memandang kejanggalan dalam proses Pemilu 2024, termasuk adanya formulir C1 partai yang blank hingga ketidaksinkronan data dalam aplikasi Sirekap, berpotensi mendatangkan masalah bagi kredibilitas pemilu mendatang. Dia mengatakan negara bakal dirugikan apabila polemik serupa berulang.
"Jadi kita punya kekhawatiran baru dengan ketidaksinkronan yang ada di dalam nilai Sirekap ini. Jadi ini bisa mendatangkan masalah besar terhadap kredibilitas pemilu ke depan tentu saja kita bangsa ini akan mengalami kerugian yang cukup besar nantinya," kata Rofiq kepada iNews Media Group, Jumat (1/3/2024).
Rofiq mengakui informasi perolehan suara dalam aplikasi Sirekap tidak menjadi tolok ukur menentukan pemenang Pemilu 2024. Hanya saja, kata dia, Sirekap menampilkan data yang berasal dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Betul bahwa dalam undang-undang itu memang yang diakuinya dalam perhitungan itu adalah penghitungan berjenjang, tetapi Sirekap ini kan bagian dari data yang datang langsung dari TPS. Kalau Sirekap ini tidak menjadi acuan, nah ini berbahaya sekali karena itu kan sumbernya langsung," tuturnya.
Rofiq menilai, KPU memproduksi aplikasi Sirekap demi penyelenggaraan Pemilu 2024 yang transparan dan berkredibilitas.