Selain Pakai AI, YouTube Andalkan Peran Manusia Hadapi Konten Hoaks dan Sensitif
"Di sisi lain juga ada mekanisme pelaporan dari audiens, dari viewers. Jika ada konten-konten yang dirasa memang tidak sesuai dengan kebenaran, dengan fact checking, dan tidak sesuai dengan policy-nya kami, itu dari audiens, dari viewers juga bisa melaporkan," ujar Isabella.
Menurutnya, mekanisme pelaporan dua arah oleh platform digital untuk menangkal hoaks ini hal yang lumrah.
"Yang satunya itu manual, yang satunya otomatis. Karena kan banyaknya konten yang di-upload, kita butuh otomatisasi," katanya.
Namun, dia menilai, sistem otomatis dalam menangkal konten negatif tidaklah cukup. Untuk memastikan akurasi konteks, terutama pada isu-isu sensitif, 'naluri' manusia dinilai tetap diperlukan.
"Untuk konten-konten tertentu yang mungkin lebih sensitif, itu biasa dicek oleh manusia," kata Isabella.
Editor: Reza Fajri