Selamat! Semarang Jadi Satu-satunya Kota Besar yang Masuk Nominasi TPID Award
"Arahan dari bapak Presiden, untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi pada 2050 mendatang. Dari kekeringan itu, bisa memberikan dampak pada 500 juta petani-petani kecil di Indonesia, sehingga diharapkan kita harus melakukan inovasi-inovasi, diantaranya adalah smart farming," tuturnya.
Meski Semarang merupakan kota metropolitan, papar Mbak Ita, namun Pemerintah Kota melakukan pemaksimalan pemanfaatan lahan. Termasuk pemanfaatan teknologi pertanian bahkan dengan menggunakan inovasi-inovasi berbasis digitalisasi.
Salah satunya, dengan kerja sama BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) di sektor pertanian. Sementara itu di Balai Benih Pertanian, BRIN berkolaborasi dengan dinas mengaplikasikan teknologi hasil risetnya.
"Jadi, dengan memakai teknologi-teknologi, dengan inovasi inovasi berbasis digitalisasi," katanya.
Arahan selanjutnya, kata Mbak Ita, adalah mempersiapkan sumber air bagi petani dengan menyediakan pompa-pompa air di daerah atau wilayah yang produktivitas pertaniannya tinggi. "Itu instruktsi Bapak Presiden," ujarnya.
Menurutnya, selain sebagai sumber air baku yang dikonsumsi masyarakat, sungai juga bisa dimanfaatkan untuk membantu pertanian.
"Baik dari sungai besar, sungai kecil maupun sungai sedang untuk dialirkan ke daerah-daerah pertanian. Harapannya bisa membantu sektor pertanian agar tetap daulat pangan, sehingga inflasi akan tetap terjaga," tuturnya.
Terlebih, kata Mbak Ita, riset-riset harus diimplementasikan dan dikembangkan sesuai kondisi di wilayah masing-masing. Seperti hasil riset pertanian di lahan salin, meski berada di daerah dengan rob atau air pasang laut tetap bisa melakukan pertanian.
"Tentunya kita harapkan sepulang dari sini (Jakarta) untuk segera mengimplementasikan arahan-arahan dari bapak Presiden," ucapnya.
Editor: Rizqa Leony Putri