Selepas Wafatnya Pak Topo, Agus BNPB Ungkap Kegugupannya di Depan Wartawan
“Mohon maaf Rekan-Rekan, saya keringetan (bercucuran keringat karena gugup) ini,” ujar Agus sembari menunjuk bagian belakang badannya di ruangan konferensi pers Graha BNPB, Jakarta Timur. Ungkapan jujur Agus itu justru mendapatkan sambutan meriah dan tepuk tangan dari para awak media.
Agus lalu bercerita tentang latar belakangnya sebelum meniti karier di BNPB. Lelaki itu mengaku sempat bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama Sutopo. Namun, dia kemudian diajak Sutopo menjajal tantangan baru, yaitu pindah kerja ke BNPB. Dari situlah, karier dia dan Sutopo di BNPB bermula.
Akan tetapi, Agus meminta kepada para jurnalis untuk tidak membandingkan dirinya dengan Sutopo. Dia merasa perbedaan pengalaman antara dia dan Sutopo cukup signifikan, khususnya dalam bidang kehumasan. “Jangan bandingkan dengan Pak Topo (Sutopo), jam terbangnya 9 tahun. Saya baru memulai, mohon maaf kalau ada yang kurang,” tutur Agus.
Untuk diketahui, Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia pada Minggu (7/7/2019) dini hari di Guangzhou, China. Pemakaman Sutopo pada 8 Juli 2019 di Boyolali, Jawa Tengah, dipimpin langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dengan nuansa semimiliter.
Sebelum wafat, pada pertengahan Juni 2019 lalu, Sutopo sempat mengunggah video di akun Instagram pribadinya yang mengabarkan akan bertolak ke Guangzhou untuk menjalani pengobatan kanker paru-paru. “Hari ini saya ke Guangzho untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh. Kondisinya sangat menyakitkan sekali,” tulis Sutopo kala itu.
Sutopo didiagnosis mengidap kanker paru-paru sejak awal Desember 2017. Dalam perjuangannya melawan penyakit itu, dia tetap gigih menjalankan tugas dan tanggung jawabnyamengawal kejadian bencana di Indonesia.
Editor: Ahmad Islamy Jamil