Sematkan Baret Ungu kepada 512 Praja Korps Marinir, KSAL : Pertajam Naluri Tempur Kalian
Dalam prosesi pemakaian baret Korps Marinir tersebut sempat diperdengarkan pidato Presiden Soekarno saat penganugerahan Panji kepada Korps Komando AL dan pembacaan surat pesan terakhir Prajurit KKO AL Usman dan Harun. Momen itu dilakukan untuk membangkitkan rasa hormat dan bangga serta penghargaan yang tinggi para prajurit Korps Marinir muda.
Momentum sakral pemakaian baret oleh Inspektur Upacara kepada perwakilan peserta dilanjutkan dengan pengucapan janji sebagai prajurit Korps Marinir oleh seluruh prajurit Korps Marinir. Janji untuk senantiasa menjunjung tinggi jiwa korsa, kehormatan, dan jati diri prajurit Korps Marinir.
Tradisi pembaretan ini merupakan implementasi pembinaan personel Korps Marinir dari aspek kultural yang merupakan peristiwa penting di awal perjalanan seorang prajurit Korps Marinir.
Baret Ungu bagi prajurit Korps Marinir merupakan kehormatan karena untuk memperolehnya diperlukan perjuangan yang sangat berat dengan cucuran keringat dan darah.
Sebelumnya mereka harus menempuh Pendidikan Komando selama 90 hari yang meliputi tahap komando, tahap laut, tahap hutan, tahap Gerilya Lawan Gerilya, hingga tahap limed (lintas medan) sejauh 300 km.
Editor: Kurnia Illahi