Setara: Jatim Terbanyak Jumlah Pelanggaran Kebebasan Beragama di Indonesia, Ini Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Setara Institute merilis laporan terkait Kondisi Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (KBB) pada 2022. Jawa Timur (Jatim) menduduki peringkat teratas terkait jumlah pelanggaran KBB 2022.
Peneliti Kebebasan Beragama/Berkeyakinan Setara Institute, Syera Anggreini Buntara mengatakan Jatim pertama kalinya menempati posisi teratas setelah sebelumnya konsisten ditempati oleh Jawa Barat (Jabar) selama 15 tahun terakhir.
"Jawa Timur untuk pertama kalinya menggeser Jawa Barat yang selalu konsisten menempati posisi pertama sejak pertama kali Setara Institute merilis data KBB pada tahun 2007," ujar Syera, Selasa (31/1/2023).
Dalam pandangan Setara Institute, naiknya posisi Jawa Timur menjadi peringkat pertama provinsi pelanggaran KBB terbanyak setidaknya dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama stigma terhadap tradisi hingga kuatnya organisasi tertentu.
"Kuatnya stigma terhadap
tradisi agama-agama atau kebudayaan leluhur yang menyebabkan beberapa kelompok melakukan aksi-aksi penolakan terhadap tradisi agama atau kebudayaan leluhur tersebut, seperti penolakan maupun perusakan sesajen dan dupa," ujarnya.
"Kedua, kuatnya organisasi Nahdlatul Ulama di Jawa Timur memperkuat soliditas penolakan terhadap penceramah-penceramah yang selama ini dikenal mengancam kemajemukan (pluralisme) dan praktik keagamaan yang melekat dengan
budaya Nusantara yang dijunjung oleh Nahdlatul Ulama," ucapnya.
Syera menjelaskan dalam perspektif HAM, penolakan-penolakan ceramah tetap merupakan pelanggaran terhadap kebebasan berekspresi dan berpendapat sehingga tetap tidak dapat dibenarkan.
Penyumbang terbanyak pelanggaran di Jawa Timur berupa penolakan ceramah (8 peristiwa), penolakan pendirian tempat ibadah (6 peristiwa), kebijakan diskriminatif (4 peristiwa), dan pelaporan penodaan agama (3 peristiwa).
Setelah Jawa Timur, diikuti oleh Jawa Barat (25 peristiwa), DKI Jakarta (24 peristiwa), Banten (11 peristiwa), Jawa Tengah (11 peristiwa), Sumatera Utara (10 peristiwa), Nanggroe Aceh Darusalam (7 peristiwa), Kalimantan Barat (7 peristiwa), dan Nusa
Tenggara Barat (6 peristiwa).