Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Setya Novanto Tersangka Tak Pengaruhi Kinerja DPR
Advertisement . Scroll to see content

Setnov Kembali Tersangka, Golkar Tak Ingin Ganti Ketua Umum

Sabtu, 11 November 2017 - 13:20:00 WIB
Setnov Kembali Tersangka, Golkar Tak Ingin Ganti Ketua Umum
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto seusai mengikuti HUT Kosgoro, Jumat (10/11/2017). KPK kembali menetapkan Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. (Foto: iNews.id/Felldy Utama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews. id – Penetapan kembali Ketua DPR Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) tak serta merta membuat Partai Golkar bergejolak. Partai Beringin sejauh ini menegaskan Setya Novanto tak akan diganti dari posisinya sebagai ketua umum.

"Sampai hari ini kami harus sampaikan bahwa tidak ada satu pun dalil konstitusional yang mendorong ketua umum kami untuk diganti" kata Wasekjen DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman di  Jakarta,  Sabtu (11/11/2017).

Maman menegaskan bahwa Golkar tidak ingin bermain-main pada konteks opini, asumsi, maupun framming media terkait permasalahan yang menimpa Novanto. Partai Golkar sangat berhati-hati dan tak mau larut dalam skema opini publik agar tidak berdampak buruk pada partai.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan penetapan kembali Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP, Jumat (10/11/2017).  Novanto selaku anggota DPR RI periode 2009-2014 bersama-sama dengan Anang Sugiana Sudihardjo, Andi Agustinus, Irman, dan Sugiharto, diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi.

Dalam kasus ini KPK sebelumnya menetapkan Novanto sebagai tersangka pada 17 Juli 2017. Namun penetapan itu dianulir setelah hakim hakim tunggal Cepi Iskandar dalam sidang praperadilan pada 29 September 2017 mengabulkan permohonan Novanto.

Menyikapi dinamika yang terjadi, Maman menegaskan bahwa semua DPD I Golkar akan berkumpul  pada Minggu (12/11/2017) untuk konsolidasi sekaligus membahas posisi kasus ini.

"Ada kepentingan yang jauh lebih besar daripada sekedar kita masuk ke dalam ranah perdebatan konflik dinamika ketum (ketua umum), yaitu konsolidasi internal dalam rangka menghadapi Pilkada 2018" tuturnya.

Maman melanjutkan, dalam rapat pleno terakhir mengenai perkara ini, Novanto telah membentuk tim hukum.  Namun Golkar juga akan mencermati perkembangan kasus tersebut. "Termasuk akan dlihat pasca-penetapan tersangka oleh KPK, apakah seperti kemarin atau akan berbeda" pungkasnya.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut