Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MKD Sepakat Proses Aduan, Sahroni hingga Uya Kuya bakal Disidang
Advertisement . Scroll to see content

Sidang Etik, Saksi Ungkap Kronologi Aksi Joget Uya Kuya-Eko Patrio di DPR

Senin, 03 November 2025 - 13:26:00 WIB
Sidang Etik, Saksi Ungkap Kronologi Aksi Joget Uya Kuya-Eko Patrio di DPR
Sidang etik lima anggota DPR nonaktif, Senin (3/11/2025). (Foto: DPR RI/YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menghadirkan Letkol Suwarko sebagai saksi sidang etik lima anggota DPR nonaktif buntut aksi demo 25-30 Agustus, Senin (3/11/2025). Suwarko merupakan Koordinator Orkestra Simfoni Praditya Wiratama dan Paduan Suara Nusantara Universitas Pertahanan (Unhan) atau pengiring musik sidang tahunan MPR pada 15 Agustus 2025 lalu.

Suwarko pun menceritakan kronologi aksi joget anggota DPR, termasuk Uya Kuya dan Eko Patrio, usai sidang berakhir. Menurut dia, dua lagu dimainkan usai agenda pokok sidang, yakni Sajojo dan Gemu Fa Mi Re.

"Setelah Pak Prabowo (Presiden Prabowo Subianto) pidato atau sebelum? Musik dilakukan selesai pidato, artinya ini sudah selesai acara pokok lalu disuguhkan?" tanya anggota MKD di persidangan, Senin (3/11/2025).

"Setelah. Siap betul," kata Suwarko.

Anggota MKD lantas mempertanyakan respons anggota DPR yang hadir dalam sidang saat disuguhkan lagu tersebut. Suwarko menyebutkan, sejatinya tak hanya anggota DPR saja, tapi hampir semua yang hadir di ruangan sidang merespons positif, baik itu dengan berdiri, bertepuk tangan, maupun berjoget.

"Setelah dipentaskan setelah ada aba-aba, setelah dari Ibu Puan (Ketua DPR, Puan Maharani) memberikan kami kesempatan untuk tampil langsung kami mainkan, kami lihat secara spontan karena menurut kami lagunya rancak, gembira karena kita juga persiapan untuk menyambut Hari Kemerdekaan, secara spontan yang kami lihat peserta sidang dan orang yang ada di situ hampir semuanya lebih banyak yang berjoget," tutur Suwarko.

"Merespons positif mungkin mereka, ya kami senanglah dengan adanya respons dari mereka kok kita tampilkan lagu-lagu itu mereka langsung ada yang berdiri ada yang langsung joget ada yang ikut nyanyi, kami pun merasa senang, sudah tepuk tangan meriah," paparnya lagi.

Dia menjelaskan, reaksi para anggota DPR dengan bertepuk tangan, berdiri, berjoget, hingga ikut bernyanyi dinilai sebagai respons positif olehnya. Sebab, dia dan para pengiring musik merasa sangat dihargai atas pembawaan lagu yang telah disiapkan selama hampir satu bulan sebelum ditampilkan.

"Kami merasa senang, merasa dihargai karena lagu yang kami tampilkan, yang sudah kami siapkan dalam waktu kurang lebih 1 bulan itu, ternyata dengan adanya mereka, ada yang langsung berdiri joget, ada yang ikut nyanyi, bagi kami itu respons yang sangat positif dan menggembirakan kami karena apa yang kita tampilkan mendapatkan respon sangat bagus," katanya.

Dia memastikan, hadir dalam gelaran sidang tahunan itu sejak sebelum hingga acara selesai. Selama itu, tak ada informasi apapun tentang pembahasan kenaikan gaji ataupun tunjangan anggota DPR.

"Karena seingat saya saat itu, kebetulan saya ada di ruang tersebut sebelum acara dimulai sampai selesai, saya tidak pernah mendengar informasi ada kenaikan gaji atau lainnya," katanya.

Dia menambahkan, pada 2024 lalu, pihaknya juga menampilkan musik. Pihaknya juga sudah kerap tampil di berbagai kegiatan kenegaraan, seperti di Istana Bogor atau pun Istana Negara dalam gelaran penyambutan atau penerimaan tamu negara.

Diketahui, sidang etik digelar untuk lima anggota DPR nonaktif yakni Ahmad Sahroni, Nafa Indria Urbach (Nafa Urbach), Surya Utama (Uya Kuya), Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), dan Adies Kadir.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut