Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil soal Masih Ada yang Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Saya Doakan Mereka Ikhlas
Advertisement . Scroll to see content

Sosok 3 Jenderal Bintang 5, Salah Satunya Pimpin Perang dengan Satu Paru-Paru

Sabtu, 14 September 2024 - 05:30:00 WIB
Sosok 3 Jenderal Bintang 5, Salah Satunya Pimpin Perang dengan Satu Paru-Paru
Jenderal Bintang 5 di Indonesia hanya ada 3 orang, AH Nasution (kiri), Jenderal Soedirman (tengah), dan Soeharto (kanan) (foro: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

2. Jenderal Besar Soedirman

Jenderal Besar Soedirman lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, pada 24 Januari 1916. Dia mendapatkan pangkat kehormatan jenderal besar TNI pada 30 September 1997.

Soedirman salah satu tokoh besar yang ikut berjuang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dia pernah memimpin perang gerilya melawan Belanda. 

Perang Gerilya adalah perang sembunyi-sembunyi, artinya menghindari perang terbuka. Cirinya adalah dilakukan dengan tiba-tiba dan seketika menghilang. Strategi ini dapat mengalahkan tentara Belanda yang senjatanya lebih modern.

Jenderal Soedirman memimpin langsung perang gerilya, meskipun beliau sedang sakit paru-paru. Beliau rela dinaikkan tandu dalam perjalanan yang sangat berat.

Naik turun gunung dan keluar masuk hutan untuk menghindari serangan pasukan Belanda. Hanya dengan satu paru-paru.

3. Jenderal Besar Soeharto

Mantan Presiden Indonesia, Soeharto lahir pada 8 Juni 1921 di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Karier militernya dimulai dari pangkat sersan dan akhirnya menjabat sebagai Panglima Korra I Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad). Soeharto juga terlibat dalam serangan 1 Maret 1949 dan memainkan peran sentral dalam pembubaran PKI di Indonesia. 

Dia menjabat sebagai Presiden Indonesia selama 32 tahun hingga pada akhirnya mundur pada 21 Mei 1998 akibat maraknya demonstrasi yang diwarnai dengan kericuhan. 

Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997. 

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut