Stok Beras Tembus 4 Juta Ton, Mentan Targetkan Tak Ada Impor Tahun Ini
JAKARTA, iNews.id - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini telah mencapai lebih dari 4 juta ton. Dengan stok tersebut, dia menargetkan tidak ada lagi impor beras tahun ini.
"Target dari Bapak Presiden, awal rencana kita swasembada empat tahun, kemudian tiga tahun. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada impor,” ujar Amran usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/5/2025).
Selain mengumumkan stok beras yang melimpah, Amran turut memaparkan capaian nilai tukar petani (NTP) yang menunjukkan tren positif.
Dia menyebut, dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan ditargetkan menghasilkan NTP sebesar 110. Sementara pada bulan Mei, menurutnya NTP naik menjadi 121.
“Jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu pada bulan yang sama, 116,” katanya.
Amran menyampaikan, pemerintah menyiapkan bantuan sosial berupa beras sebanyak 180.000 ton beras per bulan selama dua bulan dengan total 360.000 ton sebagai bagian dari penguatan daya beli masyarakat dan stabilisasi harga.
Bantuan tersebut akan difokuskan pada wilayah non-penghasil beras dan daerah perkotaan.
“Seperti Papua, Maluku, dan seterusnya. Kita distribusi ke sana bisa sekaligus dua bulan. Kemudian yang kedua adalah daerah perkotaan yang juga tidak menghasilkan beras,” ucap Amran.
Sementara untuk daerah penghasil beras, khususnya di Pulau Jawa, menurutnya harus tetap dilindungi. Amran pun menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan harga agar dapat menguntungkan petani tanpa membebani konsumen.
“Ini strategi kita lakukan untuk menjaga harga di tingkat petani tetap baik, juga di tingkat konsumen tetap baik,” tuturnya.
Mentan memastikan bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400.000 hingga 500.000 ton pada bulan ini.
“Karena yang kita akan keluarkan hanya 360.000 ton dan kemungkinan bulan ini, serapannya bisa 400.000-500.000 ton,” ujarnya.
Editor: Aditya Pratama