Struktur Stand Up Comedy, Komika Pemula Harus Tahu!
JAKARTA, iNews.id - Struktur stand up comedy menjadi kerangka atau pola acara komedi tunggal yang perlu disimak oleh komika pemula. Dalam stand up comedy, seorang komika dituntut menyampaikan materi lucu kepada penonton.
Oleh sebab itu, beberapa teknik perlu dikuasai agar materi dapat tersampaikan dengan baik. Alhasil, tawa dari penonton pun bisa diperoleh dengan mudah.
Adapun penjelasan mengenai struktur stand up comedy akan dipaparkan berikut ini.
Sebelum membahas mengenai struktur, pengertian tentang stand up comedy perlu dipahami terlebih dahulu. Dilansir situs Britannica, Minggu (29/10/2023) stand up comedy merupakan sebuah komedi dibawakan seseorang, di mana orang tersebut berbicara langsung kepada penonton secara spontan.
Dengan demikian, jenis komedi ini dibawakan oleh komedian tunggal atau biasa disebut komika dengan cara monolog.
Dalam buku berjudul Merdeka dalam Bercanda (2012), Pandji Pragiwaksono menuturkan bahwa kata ‘stand up’ memiliki makna yang berarti membela opininya. Oleh sebab itu, ia menganggap bahwa stand up comedy bisa mendorong seorang komika melemparkan candaan yang berasal dari observasi atau analisis tentang keresahannya seorang diri di hadapan penonton.
Perlu diketahui bahwa stand up comedy selalu berisi satu atau beberapa bit. Sementara itu, bit sendiri merupakan serangkaian sebuah materi komedi, yang biasanya terdiri dari set-up dan punchline.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa struktur stand up comedy adalah set-up dan punchline. Adapun penjelasan masing-masing istilah tersebut adalah sebagai berikut.
Set-up
Set-up adalah situasi yang diungkapkan atau dideskripsikan untuk membangun sebuah premis komedi. Tujuannya adalah agar penonton dapat terbawa suasana, sehingga siap menerima lelucon.
Dalam sebuah set-up, latar belakang cerita atau konteks lelucon yang perlu dipahami penonton agar masuk akal patut dijelaskan. Maka dari itu, set-up biasanya merupakan sebuah awalan dari joke yang sifatnya tidak lucu.
Punchline
Punchline merupakan bagian lucu dari lelucon tersebut, yang diharapkan akan ditertawakan oleh penonton. Untuk mendapatkan gelak tawa penonton pada bagian ini, seorang komika biasanya akan memberikan sesuatu yang mengejutkan sebagai penutup, sehingga disebut ‘punch’.
Contoh:
Saya itu memiliki kelembutan hati seperti ibu saya. Kalau saya melihat pengemis itu kasihan, naik turun angkot susah, saya jadi pingin barengi, saya pingin membonceng dia.
"Ayo bu saya bonceng naik motor saya, ngeeenggg."
"Silakan turun bu, kita sudah sampai."
"Di mana ini?"
"Kantor Satpol PP."
Dari contoh di atas, set-up dari stand up comedy Dodit Mulyanto adalah kalimat di baris pertama sampai keempat. Baris pertama menjelaskan latar belakang dari cerita.
Sementara itu, baris kedua sampai keempat menjadi pengantar penonton untuk ke bagian selanjutnya. Sedangkan frasa ‘kantor Satpol PP’ adalah punchline karena merupakan bagian yang lucu dan tidak terduga, sehingga mengundang gelak tawa penonton.
Editor: Johnny Johan Sompotan