Sudan Siaga Satu, Menlu Terus Pantau Kondisi WNI
“Berdasarkan data WHO, korban meninggal telah mencapai 300 orang dan korban luka sudah mencapai lebih dari 3.000 orang,” katanya.
Beberapa upaya gencatan senjata, kata Retno, belum membuahkan hasil. Dia pun mengatakan tanpa jeda kemanusiaan distribusi bahan pangan dan juga operasional rumah sakit akan terhambat.
“Kondisi ini dapat menyebabkan bencana kemanusiaan yang lebih buruk," tuturnya.
Retno memastikan sejak awal terjadinya konflik bersenjata KBRI Khartoum terus melakukan kontak dengan para WNI.
“Sabtu setelah pertempuran terjadi yaitu 16 April Kementerian Luar Negeri Indonesia dan KBRI Khartoum mengadakan pertemuan virtual dengan para WNI dan berbagai organisasi masyarakat Indonesia di Sudan guna memberikan update situasi keamanan dan menjelaskan langkah langkah kontingensi," katanya.
Bahkan, status keamanan di Sudan saat ini adalah siaga satu. Oleh karena itu, dia mengatakan persiapan evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat untuk dapat melakukan evakuasi dengan terus mempertimbangkan keselamatan WNI.
“Sekali lagi saya ingin garis bawahi bahwa keselamatan adalah prioritas utama,” ujarnya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq