Surat Suara Tercoblos, Koordinator JaDI: Ada Upaya Delegitimasi Pemilu
JAKARTA, iNews.id - Mendekati hari pemungutan suara 17 April 2019, KPU sebagai penyelenggara pemilu diserang bertubi-tubi untuk mendelegitimasi penyelenggara pemilu tersebut.
Upaya delegitimasi paling mutakhir adalah informasi yang diviralkan video “penggerebekan” pencoblosan surat suara illegal yang seolah-olah untuk memenangkan pasangan 01 dan calon dari anggota DPR Partai NasDem di sebuah ruko di Selangor Malaysia.
Koordinator Presidium Nasional Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI), Juri Ardiantoro mengatakan, upaya delegitimasi pemilu selalu muncul tiap perhelatan akbar pesta demokrasi lima tahunan. Namun, mantan Ketua KPU perideo 2016-2017 itu menilai Pemilu 2019 inilah serangan ke KPU sangat berat dan dilakukan secara sitematis.
“Meskipun banyak kejanggalan yang dapat dilihat dari video tersebut dan belum ada investigasi secara mendalam dari pihak yang berkompeten, masyarakat sudah digiring untuk mempersepsi bahwa penyelenggara pemilu sudah melakukan kecurangan,” kata Juri dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/4/2019).
Peristiwa serupa, kata dia, sebelumnya juga terjadi dan menghebohkan semua pihak dalam kasus tujuh kontainer berisi 70 juta surat suara dari China yang telah tercoblos. Padahal saat itu, surat suara belum diproduksi KPU.