Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 10 Tokoh Jadi Pahlawan Nasional, Fadli Zon: Jasa-Jasa Mereka Jelas
Advertisement . Scroll to see content

Survei Charta Politika: Penunjukan Gibran Buat Elektabilitas Prabowo Menyusut

Senin, 06 November 2023 - 17:51:00 WIB
Survei Charta Politika: Penunjukan Gibran Buat Elektabilitas Prabowo Menyusut
Survei Charta Politika memotret elektabilitas Prabowo Subianto turun usai penunjukan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto mengalami penurunan setelah putusan Makamah Konstitusi (MK) dan pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Munculnya Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan cawapres dinilai menjadi penyebabnya.

Hal itu terpotret pada survei Charta Politika. Sebelum putusan MK atau pada 13-17 Oktober 2023, elektabilitas Prabowo unggul dibandingkan Ganjar Pranowo secara head to head dengan selisih 9,8 persen yakni 49,4 persen berbanding 39,6 persen.

Namun, elektabilitas Prabowo justru turun menjadi 44,4 persen berdasarkan survei periode 26-31 Oktober 2023 usai Gibran diumumkan sebagai cawapres dan adanya putusan MK. Pada periode itu, elektabilitas Prabowo turun sebesar lima persen.

"Sementara pada periode yang sama, elektabilitas Ganjar yang sudah menggandeng Mahfud MD sebagai cawapresnya justru mengalami peningkatan menjadi 40,8 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam paparannya di kanal Youtube Charta Politika Indonesia, Senin (6/11/2023).

Selisih elektabilitas antara Prabowo dan Ganjar berdasarkan survei terbaru pun menipis kini menjadi 3,6 persen.

Lalu untuk Anies Baswedan, elektabilitasnya juga mengalami penurunan setelah adanya putusan MK dan pendaftaran di KPU. Pada periode sebelumnya, elektabilitas Anies berada di angka 24,8 persen. Sementara dalam survei terbaru turun tipis menjadi 24,3 persen.

Diketahui Charta Politika juga melakukan simulasi tiga nama berdasarkan dengan elektabilitas Ganjar Pranowo–Mahfud MD sebesar 36,8 persen menjadi pilihan tertinggi responden. Duet Ganjar-Mahfud unggul atas Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka 34,7 persen dan Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar 24,3 persen.

“Secara berpasangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi pilihan tertinggi, diikuti Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar,” kata Yunarto.

Padahal sebelumnya, elektabilitas Prabowo Subianto sempat konsisten berada di posisi puncak. Yunarto Wijaya menilai anjloknya elektabilitasnya  Prabowo Subianto lantaran dipasangkan dengan Gibran Rakabuming yang merupakan putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini menurut Yunarto Wijaya dilatarbelakangi atas putusan MK yang menyetujui batas usia capres-cawapres berusia paling rendah 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah.

“Dari jumlah tersebut, 49,9 persen responden setuju hal tersebut merupakan penyalahgunaan wewenang untuk memudahkan putra Presiden Jokowi menjadi calon Wakil Presiden,” tutur Yunarto Wijaya.

Lanjutnya, publik menilai Presiden Jokowi turut campur dalam keputusan Mahkamah Konstitusi terkait batasan usia calon Wakil Presiden.

Sebab, selama ini publik mengetahui ada hubungan kekeluargaan yang Gibran Rakabuming merupakan keponakan dari Ketua MK Anwar Usman. Hal tersebut semakin menegaskan opini terhadap politik dinasti yang dilakukan keluarga Jokowi dalam memuluskan Gibran sebagai cawapres.

Sementara, mayoritas masyarakat menolak akan putusan politik dinasti politik tersebut. 

“Sebanyak 59,3 persen responden menyatakan tidak setuju dengan praktik politik dinasti,” ujar Yunarto.

Gibran Rakabuming dinilai publik tidak pantas menjadi cawapres masih terlalu muda dan belum memiliki pengalaman menjadi pejabat publik.

"Mas Gibran ini berpotensi untuk menjadi beban bagi Pak Prabowo dengan majunya jadi cawapres karena dianggap belum memiliki pengalaman yang cukup dalam pemerintahan," ucap Yunarto.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut