JAKARTA, iNews.id - Hasil survei lembaga SMRC menyebut mayoritas warga mendukung pelaksanaan Pilkada 2020 meski mereka masih khawatir dengan penularan covid-19 di Indonesia. Oleh sebab itu warga berharap pelaksanaan Pilkada 2020 benar-benar mematuhi protokol kesehatan.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan dari hasil survei tanggal 18-21 November 2020 menunjukan sebanyak 64 persen responden ingin Pilkada 2020 digelar dengan protokol kesehatan. Sementara sisanya 28 persen responden ingin Pilkada 2020 diundur hingga kondisi covid-19 terkendali. Sisanya 8 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Sekutu Zionis di Asia Tenggara Ini Akhirnya Jatuhkan Sanksi kepada 4 Warga Israel
“Dukungan terhadap pelaksanaan Pilkada 2020 yang disertai protokol kesehatan secara ketat itu jumlahnya meningkat jelang pelaksanaan pemungutan suara,” katanya saat merilis hasil survei SMRC, Minggu (6/12/2020).
Dia mengatakan responden yang tinggal di daerah Pilkada 2020 mayoritas mendukung pelaksanaannya. Sebanyak 71 persen responden mendukung adanya Pilkada 2020, 22 persen ingin ditunda, dan sisanya 7 persen tidak tahu/tidak jawab.
Jelang Pencoblosan Pilkada 2020, Polda Jabar Rapid dan Swab Test Ribuan Personel
Sementara untuk responden dari daerah non-pilkada mayoritas mendukung agar pemungutan digelar yaitu sebesar 56 persen. Sisanya 35 persen ingin Pilkada 2020 ditunda dan 9 persen tidak tahu/tidak jawab.
“Jadi warga yang berada di wilayah-wilayah Pilkada 2020 justru lebih tinggi dukungan terhadap pelaksanaan pilkada dengan protokol kesehatan dibanding warga-warga di wilayah non-pilkada. Tetapi mayoritas responden dari daerah yang melaksanakan Pilkada 2020 maupun tidak mendukung pemungutan,” ucapnya.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku