Tangis dan Kenangan Xanana tentang Habibie
“Mau pecah hatiku, mau pecah,” ujar Xanana berapi-api sembari menunjuk dadanya.
Masa-masa itu akan selalu dikenang Xanana yang merangkum jasa Habibie dalam satu kalimat penuh makna, “Pak Habibie, dalam waktu yang singkat, dalam waktu yang sulit, memberi kesempatan kepada rakyat Timor Leste hak untuk self-determination, oleh karena itu kami tidak akan melupakan beliau.”
Seusai melayat ke kediaman Habibie malam itu, keesokan paginya Xanana mengunjungi tempat peristirahatan terakhir almarhum di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (15/9/2019).
Tiba di depan makam Habibie, Xanana sempat duduk terdiam. Tak berapa lama, dia bangkit dan mengalungkan rangkaian bunga dan pada nisan dan menaburkan bunga di atas makam yang masih basah. Dia lantas menunduk memanjatkan doa dan membungkukkan badan memberi penghormatan kepada kawan lama yang dia anggap sebagai kakak.
Di belakangnya, puluhan mahasiswa Timor Leste yang tengah mengenyam pendidikan tinggi di berbagai universitas di Jakarta dan Bekasi turut memberikan penghormatan kepada Habibie.
Xanana sebelumnya meminta Kedutaan Besar Timor Leste untuk mengundang semua mahasiswa Timor Leste yang ada di Jakarta dan sekitarnya untuk ikut berziarah ke makam mantan presiden RI itu. Xanana merasa perlu mengajak anak-anak muda Timor Leste untuk memberikan penghormatan karena Habibie berjasa dalam pendirian negara yang berjuluk Bumi Loro Sae itu.
“Mereka datang ke makam untuk memberi penghormatan kepada beliau. Jika bukan karena Pak Habibie, mereka tidak akan merasakan kebebasan yang ada hari ini,” kata dia.
Editor: Ahmad Islamy Jamil