Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PWN PTK XV 2021 Pecahkan Rekor MURI Pantun Moderasi Beragama Terbanyak
Advertisement . Scroll to see content

Tertinggal Jauh dari Malaysia, Kemenag Genjot Rasio Dosen PTK lewat Dana Riset Rp150 Miliar

Rabu, 29 Oktober 2025 - 15:30:00 WIB
Tertinggal Jauh dari Malaysia, Kemenag Genjot Rasio Dosen PTK lewat Dana Riset Rp150 Miliar
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof Dr Sahiron mendorong dosen untuk melakukan riset melalui beasiswa. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idKementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Ministry of Religious Affairs The Awakened Indonesia Research Funds Program (MoRA The AIR Funds) sebagai langkah strategis untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan daya saing bangsa menuju Visi Indonesia Emas 2045. Program ini merupakan terobosan pendanaan riset yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof Dr Sahiron, menekankan bahwa SDM adalah kunci utama bagi Indonesia untuk bersaing di panggung dunia.

"Riset menjadi hal yang strategis untuk menjadi arus utama dalam rangka menjamin tumbuhnya SDM berkualitas dan berdaya saing," ujar Prof Sahiron dalam keterangan resminya, Rabu (29/10/2025).

Dia menjelaskan, kebutuhan riset ini mendesak mengingat Indonesia akan memasuki bonus demografi. Namun, data menunjukkan rasio penduduk usia produktif bergelar Magister (S2) atau Doktor (S3) di Indonesia baru mencapai 0,49%, jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Thailand (2,43%), apalagi negara maju (9,8%).

“MoRA The AIR Funds Program hadir sebagai jawaban atas keterbatasan anggaran dan kebutuhan mendesak di bidang penelitian, didanai melalui skema penugasan (mandatori) dari LPDP,” katanya. 

Program tersebut bertujuan utama meningkatkan kualitas SDM riset yang kontributif. Selain itu, akselerasi peningkatan sumber daya riset di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) dan Ma’had Aly. 

“Tujuan lainya juga memperbanyak luaran riset ke publikasi ilmiah internasional bereputasi, paten, dan naskah akademik untuk kebijakan publik,” papar Sahiron.

Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kemenag, Ruchman Basori, menjelaskan bahwa Kemenag mendapat amanah alokasi dana dari LPDP sebesar Rp50 miliar per tahun selama tiga tahun (2024-2026), sehingga total Rp150 miliar.

Pada tahun anggaran 2024, dana ini telah mendanai 47 tema penelitian dengan 201 periset. Ruchman berharap alokasi anggaran LPDP ke depan dapat ditingkatkan, mengingat Kemenag membawahi sekitar 1.000 PTK.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut