Tertinggal Jauh dari Malaysia, Kemenag Genjot Rasio Dosen PTK lewat Dana Riset Rp150 Miliar
Program ini didesain untuk mengubah mindset riset di lingkungan PTK, dari model individu dan monodisiplin menjadi kolaboratif (multi-helix) dengan perspektif interdisipliner, dan berorientasi pada luaran berdampak nyata bagi masyarakat. Besaran anggaran yang tersedia relatif besar, antara Rp500 juta hingga Rp2 miliar per penelitian multi-years (1–3 tahun).
Empat tema prioritas riset MoRA The AIR Funds mencakup Sains dan Teknologi (misalnya hilirisasi, pertanian, kebencanaan). Selain itu, Sosial Humaniora (misalnya moderasi beragama, demokrasi, kearifan lokal), Ekonomi dan Lingkungan (green economy, ekonomi syariah, perubahan iklim), serta Kebijakan Layanan Pendidikan dan Keagamaan (evaluasi madrasah, KUA, haji, dan umrah).
Selain pendanaan, Kemenag melalui Ditjen Diktis juga merencanakan terobosan strategis untuk memperkuat kompetensi dosen PTK melalui workshop intensif dan program pemagangan (internship) di lembaga penelitian internasional terkemuka, seperti Alexander von Humboldt Foundation di Jerman, INRAE di Prancis, dan CSIRO di Australia.
Pendaftaran untuk Program MoRA The AIR Funds telah dibuka sejak 13 Oktober 2025, dengan pembukaan submit proposal dari 23 Oktober hingga 7 November 2025, yang dilakukan secara paperless melalui platform eRISPRO LPDP.
Editor: Kastolani Marzuki