Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nggak Hanya Surabaya, Prabowo Minta Whoosh Diperpanjang sampai Banyuwangi
Advertisement . Scroll to see content

TGB Zainul Majdi Ungkap Indonesia Negara dengan Dokumen Berbangsa Paling Religius

Selasa, 06 Desember 2022 - 08:26:00 WIB
TGB Zainul Majdi Ungkap Indonesia Negara dengan Dokumen Berbangsa Paling Religius
TGB Zainul Majdi (tengah) menjadi pembicara di diskusi ilmiah di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya (foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

SURABAYA, iNews.id - Roemah Bhinneka menggelar diskusi ilmiah di Universitas 17 Agustus, Surabaya dengan pembicara salah satunya Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) TGB HM Zainul Majdi. Pada kesempatan ini, TGB mengungkapkan Indonesia merupakan negara dengan dokumen berbangsa paling religius. 

"Di undang-undang dasar itu ada dua kata Allah. Di pembukaan atas berkat rahmat Allah dan pada sumpah presiden," katanya, Senin (5/12/2022).

Ketua Harian Nasional Partai Perindo ini melanjutkan negara-negara Arab pun bahkan tak seperti Indonesia. Hal ini harus disyukuri karena di Indonesia agama memberikan ruang demokrasi berkembang. 

"Agama dengan demokrasi dapat bersanding, agama Islam dari sisi ajaran Islam menyediakan ruang yang sangat cukup untuk demokrasi," katanya. 

Di dalam Islam ada ruang aqidah yang tinggal diikuti, tak boleh ditambah dan dikurangi. Ada ruang ritual ibadah seperti salat 5 waktu atau berhaji. 

Kemudian ada ruang muamalah, di dalamnya mencakup ruang berbangsa, bersosialisasi, beradab dan ekonomi. Ruang muamalah tak detail memberi petunjuk. "Hanya ada prinsipnya saja. Yang diberikan Islam bukan detail, namun panduan-panduan," ucapnya. 

Termasuk yang paling utama dari agama adalah insaniah kemudian kesetaraan, keadilan, kemerdekaan, dan kebebasan.

"Apapun namanya sistem pemerintahan, republik, kesultanan, kerajaan atau nanti ada lagi hasil peradaban di masa depan, sepanjang mengusung nilai (panduan agama) dan tak diametral maka itu islami," katanya. 

TGB melanjutkan, di Indonesia berbicara budaya bisa sesuai dengan sukunya, sepanjang budaya yang dikembangkan membawa kemuliaan, ketinggian dan mengarah kemaslahatan. Bahkan, budaya itu bisa jadi lebih islami dibanding budaya di negara tempat lahirnya Islam.

Konsep ini dipahami secara luas oleh para pendiri bangsa. Itu dapat dilihat ketika menyiapkan dokumen metayuridis seperti Pancasila atau UUD1945, yang di dalamnya juga dirumuskan oleh ulama. 

"Mereka yakin yang dilakukan ini hal baik. Kita bersyukur, agama menyediakan demokrasi berkembang," tambahnya. 

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia ini mengingatkan hal ini supaya masyarakat Indonesia tidak terbawa pada persepsi seolah-olah agama menjadi destruktif untuk kemanusiaan. Konflik paling mematikan di sejarah umat manusia menurutnya tak ada karena faktor agama.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut