Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa Hari Ini Guncang Banten, Cek Pusat dan Magnitudonya!
Advertisement . Scroll to see content

Tim Gabungan Kesulitan Evakuasi Korban Tsunami di Desa Ujung Kulon

Senin, 24 Desember 2018 - 16:22:00 WIB
Tim Gabungan Kesulitan Evakuasi Korban Tsunami di Desa Ujung Kulon
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, evakuasi korban tsunami Selat Sunda yang dilakukan tim gabungan TNI, Polri, SAR dan relawan di Desa Sumur, Ujung Kulon, Banten, terkendala sulitnya akses jalan.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Proses evakuasi yang terjadi di beberapa tempat yang terdampak tsunami Selat Sunda mengalami kendala. Salah satunya adalah Desa Sumur, Ujung Kulon, Banten. Desa tersebut diketahui masih belum tersentuh.

Kepala Biro Penerengan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, tim evakuasi yang terdiri dari Polri, TNI, SAR dan beberapa relawan terkendala sulitnya akses jalanan ke desa tersebut.

"Ada dua titik. Satu di Sumur dan satu lagi di daerah Sumur. Jalanan aksesnya tertutup oleh puing-puing bangunan, kemudian tertutup oleh pohon-pohon yang tumbang karena tsunami dan akses jalannya cukup jauh," katanya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/12/2018).

Dedi mengatakan, pihaknya hanya bisa meninjau Desa Sumur dari udara dengan menggunakan helikopter. Dia memasatkan, pihaknya akan berupaya keras mencapai Desa Sumur yang belum dievakuasi. Pihaknya juga akan mengantarkan bantuan lain berupa makanan.

"Ini kita maksimalkan bekerja sama dengan TNI termasuk daerah-daerah yang masih belum tersentuh. Brimob ini ada 303 personel yang memiliki kualisifikasi SAR, dan peralatan SAR, kendaraan SAR yang lengkap untuk menerobos ke daerah yang belum tersentuh Tim SAR," ujarnya.

Dia menjelaskan, dua daerah yang masih belum tersentuh tersebut merupakan daerah yang masih sulit diakses. "Dua titik yang belum tersentuh memang daerahnya masih terpencil," kata Dedi menegaskan.

Sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat, hingga saat ini 334 orang meninggal dunia dalam peristiwa itu. "Korban yang meninggal itu jumlah sementara dan kemungkinan bertambah," kata Fahrizal, petugas pendataan dan komunikasi Basarnas di Posko Labuan, Pandeglang, Senin (24/12/2018).

Dia mengatakan, temuan tentang jumlah korban meninggal dunia terus meningkat. Sebelumnya tercatat 252 orang meninggal dunia, 757 luka-luka, dan 30 hilang.

Namun, laporan dari lapangan yang diterima pada pukul 11.00 WIB menunjukkan angka itu bertambah menjadi 334 orang meninggal dunia, 764 luka-luka, dan 61 masih hilang.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut