Tingkatkan Keamanan Siber Nasional, BSSN Susun Draft SKSN
JAKARTA, iNews.id - Serangan pandemi Covid-19 di seluruh dunia termasuk Indonesia turut mengakselerasi transformasi digital di Indonesia. Indikasinya, terjadinya peningkatan yang signifikan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di kehidupan masyarakat.
Peningkatan traffic internet, penggunaan berbagai aplikasi berbasis daring, dan pandemi Covid-19 itu turut dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melancarkan serangan siber, seperti malware, phising, SQL injection, hijacking, dan distributed denial of service (DDOS). Serangan yang menjadi tren dalam masa pandemi Covid-19 ini yaitu pencurian data melalui malware.
Berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), selama periode Januari-November 2020, BSSN mendeteksi telah terjadi serangan siber sebanyak lebih dari 423 juta serangan. Jumlah ini lebih banyak hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan jumlah serangan di periode yang sama pada tahun 2019.
Untuk menanggulangi serangan siber, BSSN diperlukan strategi nasional yang memberikan kejelasan bahwa Indonesia tidak hanya melihat ancaman di bidang siber dalam lingkup sempit dari aspek teknis, tetapi juga perspektif yang lebih luas. Untuk itu pada 2020, Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian menjelaskan, sebagai institusi di bidang keamanan siber, BSSN telah menyusun Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) sebagai langkah nyata kehadiran negara dalam mewujudkan keamanan dan ketahanan nasional di ruang siber.