Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KIP Cecar KPU soal Pengecualian Informasi di Salinan Ijazah Jokowi: Anda Paham Tidak?
Advertisement . Scroll to see content

TKN: Hasil Pemilu Seharusnya Diapresiasi, Bukan Didelegitimasi

Selasa, 07 Mei 2019 - 21:15:00 WIB
TKN: Hasil Pemilu Seharusnya Diapresiasi, Bukan Didelegitimasi
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding. (Foto: iNews.id/dok).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id, - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengapresiasi proses rekapitulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pelaksanaan tahapan itu mengedepankan prinsip kejujuran dan keadilan.

"Alhamdulillah, segala instrumen yang mendukung pelaksanaan pemilu yang jurdil menunjukkan hasil yang sama, yakni kemenangan paslon 01 dalam pemilu," kata Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding di Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Berdasarkan penghitungan sementara tersebut, Jokowi-Ma’ruf unggul di sejumlah provinsi antara lain Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, Papua sebagian wilayah Kalimantan, hingga TPS luar negeri.

Menurut Karding, setiap tahapan demokrasi memang wajar untuk dikritisi secara terbuka. Karenanya, dia menyambut positif sikap KPU maupun lembaga survei yang membuka lebar-lebar data milik mereka.

"Transparansi itu kunci dari pemilu yang jurdil. Di pemilu kali ini kita patut memuji KPU yang begitu transparan dalam menyajikan perhitungannya. Pun halnya lembaga quick count sebagai pembanding yang juga sangat terbuka dalam menyajikan basis data pemilihannya," kata politikus PKB ini.

Terkait alasan itu, kata Karding, siapa pun pihak yang ingin berdebat soal hasil pemilu sudah seharusnya memiliki sikap yang sama dengan KPU atau lembaga quick count. Jika mengkritik pemilu, tanpa data yang transparan maka hal itu bisa dinilai sebagai usaha penyesatan.

Dia mengingatkan, segala tahapan pemilu yang berjalan sukses dan lancar sudah seharusnya diapresiasi. Bukan justru didelegitimasi karena kekecewaan soal hasil elektabilitas calon tertentu yang belum sesuai dengan harapan.

"Dalam kontestasi ada kalah dan menang. Ada yang luas dan tidak puas akan hasil. Itu semua wajar. Yang tak wajar kalau rasa puas dan tidak puas itu membuat kita bersikap di luar logika," kata Karding.

KPU berencana mengumumkan hasil final Pilpres dan Pileg 2019 pada Rabu (22/5/2019) hasil pemilu menggunakan perhitungan manual berjenjang. Karding meminta semua pihak untuk dewasa dalam menyikapi hasil itu.

"Karena sekarang kepentingan kita sudah bukan 01 atau 02 tapi membangun bangsa Indonesia yang lebih maju dan sejahtera kedepannya," ujarnya.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut