TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Klarifikasi Polemik Pernyataan Menkominfo
JAKARTA, iNews.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Capres Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin ikut mengklarifikasi pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengenai gaji aparatur sipil negara (ASN) digaji pemerintah. Pernyataan yang menuai polemik itu dinilai sebagai peringatan kepada ASN agar tidak terlibat politik praktis.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan, pernyataan Rudiantara perlu dicermati dalam konteks psikologis. Pernyataan Rudiantara tidak bisa dinilai sebagai bentuk tekanan terhadap perbedaan politik.
"Bisa dipahami jika beliau bereaksi saat ada PNS (ASN) di jajarannya yang menyampaikan sikap politik di muka publik," ujar Karding, Jakarta, Jumat (1/2/2012).
Apalagi, Capres incumbent Jokowi dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya netralitas pejabat negara, ASN, dan TNI/Polri dalam Pilpres 2019. "Komitmen itu saya tahu betul masih dipegang teguh beliau sampai sekarang," ucapnya.
Atas pernyataannya itu, Rudiantara dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pernyataan Rudiantara dinilai menggiring pola pikir untuk tidak mencoblos pasangan calon (paslon) nomor urut 02.
Dia dinilai melanggar Pasal 282, 283 dan 547 UU Pemilu, yang isinya antara lain mengatur soal larangan tindakan pejabat negara menguntungkan/merugikan pasangan calon tertentu. Maka itu Bawaslu diharapkan segera menindaklanjuti laporan tersebut.
"Kami melaporkan Menkominfo atas pernyataanya dalam acara Kominfo Next," ucap seorang pelapor, yakni Nurhayati yang datang bersama sejumlah pengacara dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) di Bawaslu, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Dalam pelaporan itu, Nurhayati membawa bukti rekaman suara Rudiantara dalam sebuah flashdisk disertai sejumlah berita media online yang mengutip pernyataan Rudiantara.
Sebelumnya, dalam acara Kominfo Next yang diselenggarakan di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2019), Menkominfo awalnya menanyakan soal desain banner sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di Kementerian Kominfo (Kemenkominfo).
Pada kesempatan itu Rudiantara mempersilakan peserta memilih apakah lebih setuju dengan desain nomor satu atau nomor dua. Dia menekankan bahwa pilihan nomor satu dan dua ini tidak terkait pilpres.
"Ini susah-susah gampang. Tidak ada kaitannya dengan pencoblosan pilpres nanti. Jangan dikait-kaitkan dengan pencoblosan pilpres. Kalau dikait-kaitkan dengan pencoblosan pilpres, saya akan ambil hak otoritas saya untuk menetapkan. Tidak ada kaitannya dengan pilpres," kata Rudiantara saat itu.
Kemudian, dia mempersilakan perwakilan pemilih desain nomor satu dan dua yang terdiri dari dua orang ibu-ibu untuk naik ke atas panggung menjelaskan alasan memilih desain tersebut.
Tanpa diduga pemilih desain nomor dua, justru menjelaskan alasannya memilih pasangan pilpres nomor dua, bukan alasan memilih desain nomor dua. "Bismillahirohmanirohim, mungkin terkait keyakinan saja pak. Keyakinan atas visi-misi yang disampaikan oleh nomor dua," ucap ibu itu.
Rudiantara tampak kaget mendengar jawaban tersebut yang di luar konteks pemilihan desain. Dia kemudian meluruskan bahwa pertanyaannya tentang desain banner sosialisasi pemilu.
Rudiantara lalu mengalihkan pertanyaan kepada seorang ibu yang memilih desain nomor satu dan dijawab secara logis bahwa desain nomor satu lebih berwarna dibandingkan desain nomor dua. Kemudian Rudiantara mempersilakan kedua ibu turun dari panggung.
Namun, dia memanggil lagi ibu pemilih desain nomor dua dan bertanya, bu, bu, yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa? Bukan yang keyakinan ibu? Ya sudah, makasih.
Adapun video lengkap percakapan Rudiantara soal desain banner sosialisasi pemilu di Kominfo Next, hingga saat ini masih terdapat di media sosial Youtube.
Editor: Kurnia Illahi