Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPU Jaktim Pecat Ketua KPPS di Pinang Ranti Buntut Surat Suara Tercoblos Pram-Rano
Advertisement . Scroll to see content

TKN Jokowi-Ma'ruf: Kita Baru Bicara Foto, Sudah Keluar Kertas Suaranya

Kamis, 03 Januari 2019 - 19:15:00 WIB
TKN Jokowi-Ma'ruf: Kita Baru Bicara Foto, Sudah Keluar Kertas Suaranya
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengaku tertawa terkait hoaks 7 kontainer surat suara yang tercoblos di Tanjung Priok. Padahal TKN baru membahas soal foto Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengaku tidak habis pikir terkait yang diucapkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief di akun Twitter-nya. Di akun pribadinya, Andi menyebut ada tujuh kontainer berisi surat suara yang tercoblos pasangan capres dan cawapres tertentu di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019) malam.

Dia menyebutkan pada malam yang sama TKN Jokowi-Ma'ruf baru saja membahas untuk penggunaan foto calon presiden Joko Widodo pada surat suara Pilpres 2019 nanti.

"Saya ketawa betul, kenapa? karena kami itu dari TKN baru rapat juga, lagi menentukan fotonya Pak Jokowi bagusnya yang gimana ya, untuk spesimen surat suara," kata Arya di Media Center Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2019).

Ketua DPP Partai Perindo ini menyatakan informasi tersebut tidak masuk akal. Mengingat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum melakukan pencetakan surat suara.

"Kita baru bicarakan fotonya masa sudah keluar kertas suaranya di Tanjung Priuk 7 kontainer. Dari mana logikanya bos? gambarnya aja belum final, ya enggak bisa dicetak. Gambar apa yang di sana? gambar monyet? atau gambar siapa. Enggak ngerti saya, hanya berdasarkan katanya ada rekaman dikirim ke mereka. Itu kan hoaks ya, mengerikan," ujarnya.

Arya juga menuding apa yang dilakukan kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi belakangan ini juga ada upaya untuk merusak legitimasi KPU sebagai penyelenggara Pemilu dengan berbagai permasalahan.

"Nanti akan mencoba kalau kalah mengatakan penyelenggaran sudah jelek sejak awal, berarti agar bisa dikomplain lah, ini kan berkali-kali ada usaha untuk mendeskreditkan penyelenggara Pemilu mulai dari kotak kardus lah, eh ternyata sudah ada sejak zamannya SBY sudah dipake. Pemilu 2014 sudah dibuat, semua Pilkada pakai kardus," katanya.

"Masalah DPT (Daftar Pemilih Tetap) lah banyak siluman, namanya jumlah orang di Indonesia bertambah berapa juta per tahun. DPT pasti bertambah, jumlah DPT-nya yang dulu tahun 2014 masih usia di bawah 17 tahun dan tiap tahun ada perubahan DPT," ujar Arya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut