TKN Jokowi-Ma'ruf Tuding Prabowo-Sandi Kerap Sebarkan Hoaks
Walaupun pihak kepolisian menemukan fakta sesungguhnya, minus pengakuan Ratna, dia menambahkan, kubu 02 diyakini akan akan menyebutkan polisi melakukan kriminalisasi atau bahkan rekayasa kasus.
"Ingat, ini tidak hanya terjadi pada kasus Ratna Sarumpaet, penggunaan strategi propaganda ini digunakan ketika pasangan calon 02 mengangkat isu kriminalisasi nelayan dan juga kepala desa yang disampaikan pada debat pertama," katanya.
Ratna Sarumpaet, Ace mengaku, merupakan salah satu dari sekian banyak kasus yang dijadikan bahan bakar lainnya. Sebut saja, tahun 2030 Indonesia bubar, Indonesia punah, 99 persen rakyat Indonesia hidup pas-pasan, tempe setipis ATM, menteri pencetak utang, harga-harga bahan pokok melambung tinggi, chicken rice di Singapura lebih murah daripada di Indonesia.
Kemudian, kriminalisasi ulama, antek asing, antek aseng, selang cuci darah di RSCM dipakai 40 orang, Hardi meninggal bunuh diri di Grobogan karena terlilit utang, tampang Boyolali. Beberapa amunisi tersebut, dia mengungkapkan, digunakan sebagai strategi firehose of falsehood.
Namun sayang, Ace menambahkan, pengakuan Ratna Sarumpaet justru membongkar metode propaganda ini. Sehingga, semua semburan yang diarahkan ke Jokowi bisa dipatahkan dari pengakuan itu.
Atas kegagalan itu, mereka justru ramai-ramai mengaku sebagai korban penipuan dan kebohongan Ratna Sarumpaet. Aktivis perempuan yang sempat disanjung-sanjung seperti pahlawan akhirnya dicampakan begitu saja atau istilahnya habis manis sepah dibuang.
"Dalam metode propaganda firehose of falsehood memang dikenal teknik untuk berkelit ketika ketahuan menyebar hoaks. Caranya dengan mudah minta maaf atau bahkan seperti yang dilakukan ramai-ramai oleh kubu 02 dengan mengaku sebagai korban hoaks/penipuan. Inilah memang jurus utama ketika disandingkan dengan fakta yang sebenarnya," kata Ace.
Editor: Djibril Muhammad