Todung Soroti Anwar Usman Ingin Jadi Ketua MK Lagi: Kita Hanya Mengelus Dada, How Low Can You Go?
"Masyakarat menaruh harapan sangat tinggi terhadap MK. Dalam 10 tahun pertama MK mendapatkan trust dari masyarakat bahwa MK akan mampu mengawal perjalanan bangsa, menegakan supermasi hukum dan demokrasi, hak asasi manusia, plurarisme dan keadilan," tuturnya.
Namun seiring berjalannya waktu, MK justru mengalami kemunduran. Menurut Todung, puncak hancurnya kredibilitas dan integritas MK terjadi pada putusan nomor 90 tentang batas usia capres-cawapres.
"Di mana nepotisme dan kolusi tampil secara telanjang di depan mata kita. Di mana seorang paman yang menjabat sebagai Ketua MK berhasil melahirkan putusan yang melanggar hukum dan etika. Memberikan karpet merah kepada keponakannya Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi calon wakil presiden dari Prabowo Subianto," katanya.
Tak sampai di situ, masyarakat juga dibuat sedih dan marah saat mendengar putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan semua hakim konstitusi terbukti melanggar etika.
"Secara etika seharusnya mereka semua harus mengundurkan diri sebagai hakim konstitusi tetapi mereka tidak mundur dari posisi mereka karena berbagai alasan," katanya.
Editor: Faieq Hidayat