Tokoh Militer, Budayawan hingga Pemuda Dirikan Sekber F-PDR Buntut Dugaan Pemilu Curang
JAKARTA, iNews.id - Sejumlah tokoh milter, budayawan hingga pemuda mendirikan Sekretariat Bersama Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (Sekber F-PDR) di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024). Forum tersebut didirikan menyikapi dugaan kecurangan yang terjadi pada penyelenggaraan Pemilu 2024.
Acara deklarasi dihadiri sejumlah tokoh seperti TB Hasanuddin, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) TNI Agus Supriatna, Mantan KSAL Laksamana (Purn) TNI Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya (Purn) TNI Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu.
"Sekber F-PDR berjuang dengan semangat merah putih dan dengan patriotisme yang tinggi berjuang bagi terwujudnya cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 berdasarkan pemikiran para pendiri bangsa, Pancasila, UUD 1945," kata Rudy membacakan deklarasi poin pertama.
Kedua, lanjut dia, forum ini berjuang untuk terwujudnya tata negara dan tata pemerintahan yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara, yang ditandai dengan sikap kenegarawanan pemimpin untuk berani melawan nepotisme, kolusi, dan korupsi.
"Ketiga, Sekber F-PDR menyatakan bahwa Pemilu 2024 adalah praktik nyata dari abuse of power yang dilakukan Presiden Jokowi baik secara langsung maupun tidak langsung, dan nyata-nyata berpihak pada paslon 02, terutama keterlibatan anak kandungnya Gibran Rakabuming. Pemilu 2024 adalah pemilu paling buruk dan paling brutal karena melibatkan alat-alat negara dan sumber daya negara," jelas dia.
Keempat, lanjut Rudy, Sekber F-PDR membuka ruang bagi seluruh anak bangsa yang akan menyatukan diri dalam perjuangan mewujudkan demokrasi berkedaulatan rakyat, mengedepankan supremasi hukum, dan memastikan netralitas negara.
Kelima, lanjut dia, Sekber F-PDR merupakan pusat koordinasi, komunikasi, dan perlawanan secara terukur dengan jalan hukum, politik, kebudayaan, dan pergerakan rakyat.
"Berkaitan dengan hal tersebut, maka Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi akan mengadakan Mimbar Bebas di Rumah Perjuangan ini. Mimbar Bebas ini akan menjadi pusat penyampaian keprihatinan atas matinya demokrasi Indonesia dan mengundang seluruh pihak untuk menyampaikan pidato politiknya di dalam menyikapi berbagai persoalan umat, bangsa, dan negara," kata Rudy.
Editor: Rizky Agustian