Toleransi Kokoh, Isu Hoaks Berlatar Agama Tak Pernah Mempan di Kampung Karanggede Bantul
“Kami tetap bantu mulai dari parkir hingga keamanan. Saya juga tak terganggu. Pokoknya los dol,” ucap Samsu.
Hal yang sama juga dilakukan saat di Susteran Gembala Baik digelar ibadah. Meski statusnya semacam asrama bagi para suster, tetapi dalam waktu-waktu tertentu di tempat itu juga digelar ibadah dengan mendatangkan jemaat banyak. Warga Karanggede juga berbondong-bondong membantu.
Dengan adanya empat tempat ibadah dalam satu kampung itu, Karanggede dinobatkan sebagai Desa Sadar Kerukunan oleh Kementerian Agama. Peresmian sebagai Desa Sadar Kerukunan ini dilakukan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada November 2021 silam.
Tak hanya itu, Kampung Karanggede juga menjadi lokasi studi banding tentang kerukunan beragama dan toleransi. Hal ini seiring dengan 2022 yang dicanangkan sebagai Tahun Toleransi oleh Kementerian Agama.
Baru-baru ini, sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus juga datang ke kampung ini untuk belajar toleransi beragama. Secara khusus para mahasiswa ini menginap beberapa hari di rumah warga untuk memotret langsung kerukunan beragama di Karanggede.
Para mahasiswa ini berbaur dan merasakan sendiri betapa tolerannya warga Karanggede. Mereka juga mendatangi langsung masing-masing tempat ibadah yang ada di tempat ini.
Toleransi tak hanya diberikan oleh warga mayoritas, para penganut agama minoritas di Kampung Karanggede ini juga mempunyai toleransi yang tinggi.
“Pak Pendeta setiap lebaran juga keliling kampung ke tokoh-tokoh dan warga. Dan itu rutin dilakukan. Kami juga monggo saja dengan senang hati kami terima,” ujar Pak RT, Heri Joko. (adv - anf)
Editor: Rizqa Leony Putri