Top! TNI AL Punya 2 Kapal Perang Baru,  Buatan Dalam Negeri

JAKARTA, iNews.id - Dua unit kapal perang baru bertipe patroli cepat (PC) milik TNI Angkatan Laut (AL) diberi nama KRI Hampala-880 dan KRI Lumba-lumba 881 resmi beroperasi. Kapal tersebut merupakan buatan dalam negeri.

Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan, KRI Hampala-880 akan ditempatkan di Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal XI Merauke.

Baca Juga

Gencatan Senjata di Gaza Memang Rapuh sejak Hari Pertama

"KRI Lumba-lumba 881 yang akan ditempatkan di Satrol Lantamal XIII Tarakan," kata Ali melalui keterangan resminya, Jumat (12/7/2024).

Ali menegaskan, pembangunan kapal PC 60 meter itu merupakan realisasi dari program prioritas pembangunan untuk memperkuat keamanan laut.

Baca Juga

Momen Prajurit Marinir TNI AL Praktikkan Jungle Survival di Hadapan Tentara AS

"Untuk mendukung pelaksanaan tugas tersebut, khususnya di bidang keamanan laut, TNI Angkatan Laut terus menambah jumlah armadanya dengan pembangunan kapal-kapal patroli secara bertahap hingga memenuhi jumlah alutsista yang dibutuhkan," kata Ali.

Menurutnya, Indonesia memerlukan Kapal PC 60 meter, karena kontigensi di wilayah, khususnya dalam mengatasi eskalasi mendesak dari kejahatan di laut.

Sebagai informasi, Kapal PC 60 M merupakan salah satu jenis kapal perang karya putra putri bangsa yang dibangun di Galangan PT. Caputra Mitra Sejati, Banten. 

Kapal tersebut memiliki spesifikasi teknis yaitu panjang 61,20 meter, lebar 8,50 meter, draught 2,20 meter, kecepatan maksimum 24 knots, kecepatan jelajah 17 knots dan menggunakan mesin pendorong pokok 2 unit MTU 20 V 4000 M 73 L (2050 RPM/3600 KW).

Kapal PC 60 M ini memiliki beberapa keunggulan yaitu diperkuat dengan main gun 1 unit meriam kaliber 40 mm Marlin Ilos dan 2 unit mitraliur kaliber 12,7 mm Pindad dan mampu beroperasi di berbagai medan dan cuaca. 

Dengan kecepatan maksimum 24 knots dan kelincahan yang dimiliki, kapal ini mampu memenuhi berbagai misi operasi baik penegakkan hukum di laut, infiltrasi, eksfiltrasi maupun misi SAR dengan sangat baik.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq