Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kampanye Pemilu di India Ricuh Banyak Orang Terinjak-injak, 39 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

TPN Sebut Survei Populi Center Hanya Bandwagon Effect: Kampanye Paslon 03 Jauh Lebih Ramai

Kamis, 08 Februari 2024 - 16:57:00 WIB
TPN Sebut Survei Populi Center Hanya Bandwagon Effect: Kampanye Paslon 03 Jauh Lebih Ramai
Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud Ronny Talapessy. (Foto: Felldy Aslya Utama)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud Ronny Talapessy menganggap hasil survei terkini Populi Center hanya sebagai upaya menciptakan efek ikut-ikutan atau bandwagon effect. Sebab, kampanye terbuka Capres-Cawapres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD lebih ramai dibanding paslon nomor urut 2.

Hasil survei Populi Center pada rentang 27 Januari hingga 3 Februari 2024 menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran tertinggi dengan 52,5 persen.

"Hasil survei Populi Center bagi kami adalah sekadar upaya menebar dan menciptakan 'efek ikut-ikutan' (bandwagon effect) dengan tujuan mengarahkan calon pemilih pada sesuatu yang sedang menjadi tren," ujar Ronny dalam keterangannya, Kamis (8/2/2024).

Dia mengatakan, pemilih sedang diarahkan agar mengira Prabowo-Gibran selalu unggul selama proses kampanye berdasarkan hasil survei itu. Namun, kata dia, realita di lapangan menunjukkan adanya dinamika.

"Dua pekan terakhir misalnya, kita bisa melihat bagaimana kampanye terbuka paslon 03 di kota-kota di Jawa sangat jauh lebih ramai dipenuhi massa rakyat. Justru kampanye-kampanye paslon 02 sering kali sepi. Ini unik, karena selalu menang di survei, tapi sepi di lapangan," tuturnya.

Di sisi lain, kata dia, approval rating Pesiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menghadapi tantangan imbas beragam kritikan dari akademisi. Menurutnya, masyarakat bisa menilai dengan kritis kinerja presiden.

Dia mengatakan, rapor Jokowi dalam  menjaga, merawat, dan memperkuat demokrasi, memperkuat negara hukum, berada di titik kritis sejak kasus MKMK yang melibatkan mantan Ketua MK Anwar Usman. 

"Rakyat ingin pembangunan infrastruktur dapat ditopang oleh demokrasi yang sehat dan hukum yang adil. Ketidakpuasan publik sebenarnya wajar. Kalau calon pemimpin sudah mengakali hukum, melanggar etika, ini akan menjadi contoh buruk, seolah-olah kekuasaan dapat seenaknya menggunakan hukum sesuai kepentingannya sendiri," tuturnya.

Dia menekankan, mesin partai pendukung Ganjar-Mahfud terus bergerak di akar rumput. Sejumlah kader terus mengetuk pintu rumah warga untuk meyakinkan bahwa hanya Ganjar-Mahfud yang paling tepat dipilih.

"Banteng-banteng ketaton terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur, solid menjaga basis suara. Sementara partai-partai pendukung lain aktif memperluas basis dukungan," ujarnya.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut