Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Berikut Daftar Cuti Bersama 2026, Cek Sebelum Tentukan Liburan!
Advertisement . Scroll to see content

Tracer Covid-19 Tak Sampai 5.000, Menko PMK: Upaya 3T Belum Serius

Jumat, 12 Februari 2021 - 04:47:00 WIB
Tracer Covid-19 Tak Sampai 5.000, Menko PMK: Upaya 3T Belum Serius
Menko PMK Muhadjir Effendy saat memantau vaksinasi di RSUD Bung Karno Solo. (Okezone/Bramantyo)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengaku kaget mendapat laporan jumlah tracer Covid-19 tidak sampai 5.000 orang. Sebagian besar tracet itu ada di DKI Jakarta.

“Saya kaget waktu dapat laporan jumlah tracer kita tidak sampai 5 ribu seluruh Indonesia dan hampir 1.600 lebih ada di DKI. Jadi sebetulnya memang selama ini kalau dilihat dari jumlah tracernya, kita belum melakukan upaya 3T yang serius,” ujar Muhadjir melalui siaran pers Kemenko PMK, Kamis (11/2/2021).

Menurut Muhadjir, testing, tracing dan treatment (3T) harus dilakukan sungguh-sungguh untuk menekan laju penularan Covid-19. 

Dia berharap melalui kebijakan Presiden Jokowi yang lebih mengedepankan pendekatan mikroskopik, terutama 3T, upaya penanganan Covid-19 dapat tertangani semakin baik. 

Namun Muhadjir meyakini bahwa tingkat penyebaran Covid-19 yang paling tinggi dan lebih banyak justru terjadi pada level komunitas termasuk dari lingkungan keluarga di rumah.

“Saya yakin betul kalau 3T bisa kita lakukan sungguh-sungguh dan optimal, kita akan bisa mengatasi Covid-19 ini. Di samping juga tenaga tracer terus kita tingkatkan dan kita kerahkan semaksimal mungkin,” katanya.

Muhadjir berbicara tentang terapi plasma konvalesen sebagai upaya menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang disebut terbukti efektif. 

Menurut Muhadjir, banyak di antara pasien Covid-19  yang telah menerima donor plasma konvalesen sembuh bahkan mengalami perkembangan kesehatan yang cukup signifikan.

Melihat fakta tersebut, para pakar dan praktisi bidang kesehatan juga pemerintah terus mendorong pelaksanaan donor plasma konvalesen. Hal itu dimaksudkan agar semakin banyak orang yang sembuh hingga akhirnya mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia.

Muhadjir mengatakan, sejak dicanangkan, donor plasma konvalesen mengalami peningkatan 4 (empat) kali lipat. Sementara berdasarkan laporan Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat Linda Lukitari, data PMI Pusat per-9 Februari 2020 mecatat jumlah pemenuhan kebutuhan plasma konvalesen sebanyak 15.738 kantong.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut