UAI Gandeng University of Edinburgh Hadirkan Kampus Ramah Disabilitas
Selain observasi dan asesmen, John dan Elizabeth juga menyampaikan materi dan pelatihan singkat untuk dosen-dosen terkait pembelajaran ramah teman netra. Kegiatan berlangsung hangat dan mencerahkan.
Melalui diskusi interaktif, keduanya berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang cara menangani teman netra dalam pembelajaran, termasuk membuat media belajar yang mudah diakses penyandang netra.
Kegiatan diakhiri dengan pemutaran video ucapan terima kasih dari para dosen dan pemberian cenderamata berupa blankon dan selendang batik. John sangat terkesan dengan kegiatan dan pertemuan ini.
Dia dan Elizabeth mendapatkan perspektif baru terkait aktivitas dan isu yang digeluti setelah mengunjungi UAI dan berdiskusi dengan para dosen.
“Rasanya tidak ingin kembali lagi dan masih ingin berdiskusi bersama Anda semua. Terimakasih atas sambutan hangatnya, tidak sabar melihat progres kalian di tahun depan. Sampai jumpa tahun depan, kawan,” kata John dalam sambutan akhirnya.
"Selama kita terbuka, bersedia menyamakan visi dan bekerja sama, insya Allah kampus inklusif tidak sulit diwujudkan. Semoga hibah sejenis UK-ID Disability Inclusion Partnership Grant dari British Council Indonesia ini dapat terus tersedia untuk menyempurnakan berbagai kesiapan kita, khususnya di perguruan tinggi dalam memberi akses yang inklusif," kata dosen UAI Cut Meutia Karolina.
Editor: Rizky Agustian