JAKARTA, iNews.id – Penolakan terhadap rencana tes cepat (rapid test) identifikasi virus corona atau Covid-19 bagi anggota DPR dan keluarganya satu per satu muncul ke publik. Setelah Fraksi PKS dan Fraksi Partai Demokrat, giliran Fraksi PAN menyuarakan hal serupa.
PAN menilai keselamatan tenaga medis dan masyarakat yang terpapar harus diutamakan. Di tengah situasi seperti ini, semua pihak harus cerdas dan arif dalam menetapkan skala prioritas penanganan virus corona.
Wapres AS Sebut Kemenangan Ukraina atas Rusia sebagai Fantasi
“Saya agak terkejut mendengar usulan itu. Tiba-tiba kok malah anggota DPR dan keluarganya yang diutamakan. Padahal, jelas kasat mata, banyak tenaga medis dan masyarakat yang terpapar. Merekalah yang lebih penting untuk didahulukan," kata anggota Fraksi PAN DPR Zainuddin Maliki, Selasa (24/3/2020).
Dia menuturkan, rapid test bagi anggota legislator bukan kebijakan formal DPR, melainkan usulan dari kesekjenan. Dia memastikan bahwa para anggota DPR lebih mengutamakan tenaga medis dan masyarakat yang terpapar.
Atas dasar itu, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini mengusulkan agar rencana rapid test pada anggota DPR dan keluarganya dibatalkan. Lebih baik jika DPR fokus mencari jalan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kompleks penanganan virus corona ini.
Update Corona 24 Maret: 686 Positif, 55 Meninggal dan 30 Sembuh
“Kalau mau mengadakan test, silahkan laksanakan secara sendiri-sendiri. Itu hak. Tidak ada yang bisa melarang. Tetapi kalau dilaksanakan kolektif itu tidak baik. DPR dinilai hanya mau menyelamatkan diri sendiri dan keluarganya," ucapnya.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku