Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Detik-detik Asrama Putri Ponpes di Situbondo Ambruk, 1 Santriwati Tewas dan Belasan Luka-Luka
Advertisement . Scroll to see content

Wakaf dan Kemandirian Pesantren

Kamis, 13 Maret 2025 - 17:20:00 WIB
Wakaf dan Kemandirian Pesantren
Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia, Tatang Astarudin. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

Ketiga, mengatur dan meningkatkan modal kapital dan modal operasional. Modal kapital pesantren  adalah aset tetap yang dimiliki dan menjadi modal pendirian pesantren. Modal operasional adalah aset yang dibutuhkan untuk menopang kegiatan pesantren. Pondok pesantren yang tidak memiliki modal kapital yang bersifat tetap akan  rentan “bubar” di tengah jalan. Pondok pesantren yang tidak memiliki kecukupan modal operasional akan sulit menjalankan roda kegiatannya.

Banyak pesantren berdiri di atas tanah wakaf. Tanah wakaf tersebut merupakan modal tetap yang harus dijaga. Untuk memastikan keberlanjutannya, pesantren harus mengelola dan mengembangkannya secara produktif dan visioner sesuai fungsi dan peruntukannya. Untuk memperkuat modal kapital, pesantren dapat menginisiasi gerakan wakaf uang dan gerakan wakaf melalui uang. Gerakan wakaf uang dilakukan untuk memperkuat “dana abadi” (endowment fund) pesantren dan untuk mengotimalkan aset tetap pesantren. Gerakan wakaf melalui uang dapat dilakukan untuk melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana pesantren.  

Pondok pesantren mempunyai potensi filantropi yang besar, tidak hanya dari santri dan para alumni-nya, namun juga dari warga yang mempunyai kedekatan emosional dengan pesantren. Tidak hanya itu, peluang-peluang ekonomi dalam ekosistem pesantren juga cukup menjanjikan, mulai dari keperluan penyediaan pangan, pakaian, pembelajaran, kesehatan, jasa keuangan, sampai jasa travel. 

Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, pesantren harus melakukan transformasi dari entitas social ecosystem menjadi dan melengkapi dirinya dengan business ecosystem tanpa kehilangan spirit dan tercerabut dari basis etis-nya. Jika pesantren mampu melakukannya, ia tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan, lebih dari itu, akan berperan sebagai lokomotif peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut