Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Stok Habis akibat Banjir, SPPG Aceh Manfaatkan Bahan Lokal hingga Briket Batu Bara
Advertisement . Scroll to see content

Wakil Kepala BGN Peringatkan SPPG di Banyumas: Daftar SLHS dalam Sebulan atau Suspend!

Kamis, 04 Desember 2025 - 19:01:00 WIB
Wakil Kepala BGN Peringatkan SPPG di Banyumas: Daftar SLHS dalam Sebulan atau Suspend!
Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Purwokerto, Kamis (4/12/2025) (dok. BGN)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang memperingatkan para mitra, yayasan dan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Banyumas. Dia meminta mereka segera mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) ke Dinas Kesehatan, agar tidak tertinggal dari daerah lain di sekitar Banyumas.

“Saya beri waktu sebulan untuk mendaftarkan ke Dinas Kesehatan. Kalau dalam sebulan belum juga mendaftar, nanti akan saya suspend,” kata Nanik dalam acara Koordinasi dan Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Purwokerto, Kamis (4/12/2025).

Berdasarkan catatan Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas), sejumlah daerah sudah mencapai progres signifikan dalam pemenuhan SLHS.

Direktur Wilayah II Tauwas, Brigjen Albertus Doni Dewantoro memaparkan, dari 131 kuota SPPG di Banjarnegara, 68 telah terisi, 46 beroperasi, dan seluruhnya sudah memiliki SLHS. Di Purbalingga, 79 dari 133 kuota terisi, 54 beroperasi, dan semuanya telah mengantongi SLHS, termasuk dua yang masih dalam persiapan. Sementara itu, Cilacap memiliki 127 dari 163 kuota yang terisi, dengan 95 beroperasi dan 44 SPPG telah memiliki SLHS.

Kontras dengan itu, Banyumas yang memiliki kuota terbesar, 227 SPPG, menunjukkan progres paling lambat. Dari 146 SPPG yang terisi, 116 sudah beroperasi. Namun, dari 98 yang mendaftar SLHS, baru 15 yang lolos verifikasi.

“Ini gimana? Dari 98 yang mendaftar, yang lolos kok malah baru 15 SPPG, sementara 48 lainnya malah belum mendaftarkan diri,” ujar Nanik.

Nanik menegaskan, tidak ada alasan untuk menunda pengurusan SLHS. Dia mengingatkan bahwa Kementerian Kesehatan telah memastikan pengurusan SLHS tidak dipungut biaya.

“Yang ada biayanya hanya untuk pengambilan dan pengujian sampel. Harganya 1 sampai 2 juta. Kalau ada pungutan macam-macam, nanti laporkan ke saya,” katanya.

Pada kesempatan itu, Nanik juga mengapresiasi kerja cepat Banjarnegara dan Purbalingga yang telah memastikan dapur MBG mereka beroperasi dengan sertifikasi lengkap. “Nanti saya traktir untuk beli sroto, ya,” ujarnya disambut tepuk tangan para peserta rapat.

Nanik turut mengajak seluruh hadirin mendoakan keselamatan para petugas SPPG yang tengah bertugas di wilayah bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

“Mohon doa Bapak-Bapak, Ibu-Ibu dan anak-anakku semua, karena ternyata menjadi petugas SPPG taruhannya nyawa,” ucapnya.

Di wilayah terdampak banjir, dapur-dapur MBG dialihfungsikan menjadi dapur umum. Beberapa petugas menghadapi kondisi ekstrem, termasuk seorang Ahli Gizi di Sigli yang meninggal akibat tersetrum saat bertugas, serta seorang Asisten Lapangan yang berhasil diselamatkan. Petugas SPPG di Aceh Tengah yang sempat terjebak banjir juga telah mendapat pertolongan.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut