Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Roy Suryo Tuding KPU Terbitkan Aturan Khusus soal Ijazah Capres-Cawapres untuk Loloskan Gibran
Advertisement . Scroll to see content

Wamenag Minta Agama Tak Dijadikan Lelucon Politik Pilpres 2024: Nilainya Sangat Tak Berimbang

Sabtu, 30 Desember 2023 - 07:04:00 WIB
Wamenag Minta Agama Tak Dijadikan Lelucon Politik Pilpres 2024: Nilainya Sangat Tak Berimbang
Wamenag Saiful Rahmat Dasuki meminta seluruh pihak berhenti untuk menjadikan ajaran agama sebagai lelucon politik.(dok. Kemenag).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki meminta seluruh peserta Pemilu 2024 dan para pendukung capres-cawapres tidak menggunakan ajaran agama sebagai bahan lelucon politik. Hal tersebut nilainya sangat tidak berimbang dengan keyakinan yang telah dipahami.

"Hari ini kita agak kikuk gara-gara pilpres, mau baca doa ada yang bilang amin, ada yang bilang qobul, ada yang tahiyat dimain-mainkan. Jadi menurut saya per hari ini kita selesaikan sudah lelucon-lelucon politik yang berdasarkan agama-agama tadi," kata Saiful dalam acara kegiatan Serap Aspirasi Lembaga Keagamaan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (29/12/2023).

Dia mengatakan bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan dan ancaman yang muncul dari sisi sisi pemahaman kegamaan. Adapun bangsa Indonesia yang terkenal majemuk, heterogen, beraneka ragam baik suku, ras golongan dan agama dapat menjadi pemicu konflik. 

"Bisa jadi pemicu pertikaian di antara kita semua," katanya.

Selain itu, tantangan tersebut tak lepas dari potensi lemahnya atau mulai tergerusnya sikap tolerasi beragama. Termasuk mulai matinya potensi hati nurani di tengah masyakarat karena agama menjadi lelucon politik.

"Lelucon-lelucon politik yang mengolok-olok agama itu bagian dari matinya hati nurani. Karena menjadikan agama sebagai lelucon politik," kata dia.

Dia meminta agar seluruh pihak berhenti untuk menjadikan ajaran agama sebagai lelucon politik.

"Jadi jangan dijadikan ritual-ritual ajaran-ajaran dan paham-paham keagamaan kita itu dijadikan lelucon politik. Karena nilainya sangat tidak berimbang antara lelucon politik dengan keyakinan yang kita pahami," tuturnya. 

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut