Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Respons Gibran soal Soeharto dan Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional 
Advertisement . Scroll to see content

Wapres: Kemiskinan Ekstrem Ditargetkan Nol Persen di Sisa 8 Bulan Pemerintahan

Kamis, 22 Februari 2024 - 15:20:00 WIB
Wapres: Kemiskinan Ekstrem Ditargetkan Nol Persen di Sisa 8 Bulan Pemerintahan
Wapres Ma`ruf Amin (foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mendorong percepatan penurunan kemiskinan ekstrem nol persen menjelang berakhirnya era pemerintahan Kabinet Indonesia Maju yang hanya tinggal 8 bulan lagi. Diketahui, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan ekstrem sebesar 1,7% per September 2023.

“Untuk kemiskinan ekstrem, kita harus mengupayakan target mencapai 0%, nol bulat. Ini apakah kita bisa 0 bulat atau nol koma ini nanti saya minta laporan dari Pak Menkop,” ungkap Wapres mengawali rapat tingkat menteri di Istana Wapres, Kamis (22/2/2024).

Wapres memimpin rapat membahas kemiskinan ekstrem nol persen dengan sejumlah menteri di antaranya Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki, dan sejumlah pejabat lainnya.
 
“Saya kira saya ini nanti mendapatkan gambaran rencana kita dan kemungkinan-kemungkinan capaian karena waktu kita hanya tinggal tujuh atau 8 bulan ya, jadi waktunya tidak panjang lagi,” jelas Wapres.

Wapres mengatakan selama lima tahun terakhir pemerintah telah melakukan berbagai macam upaya untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem.

“Antara lain perluasan bantuan sosial, inovasi program peningkatan pendapatan melalui kebijakan pasar tenaga kerja, mobilisasi perlindungan sosial pada masa pandemi Covid-19 hingga sampai mampu mempertahankan kemiskinan dibawah 10%,” ujarnya.

Wapres mengatakan saat ini masih ada tantangan seperti ketepatan sasaran program bantuan, ketepatan jumlah dan waktu penyalurannya, serta memastikan komplementaritas program bagi keluarga dalam kelompok 25% terbawa dari tingkat kesejahteraan.

“Saya kira itu beberapa hal yang masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mencapai target kemiskinan di 2024 itu,” pungkasnya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut