Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : TNI AD: Mayjen Achmad Adipati Bukan Beking di Sengketa Lahan JK
Advertisement . Scroll to see content

Wapres Minta IDI Kaji Ulang Pemberhentian dr Terawan

Jumat, 06 April 2018 - 17:42:00 WIB
Wapres Minta IDI Kaji Ulang Pemberhentian dr Terawan
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (Foto: Sindonews/ Dok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara soal pemecatan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI Dr dr Terawan Agus Putranto Sp Rad (K) dari keanggotaan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menurut JK, putusan IDI harus dikaji ulang lagi.

JK sendiri mengaku pernah diterapi dr Terawan sebagaimana tokoh nasional lainnya. Tak hanya para tokoh senior, ternyata ada enam menteri di kabinet Jokowi yang mengaku pernah berobat ke dr Terawan. JK mengatakan, enam dari 10 menteri Indonesia berhasil dirawat oleh Kepala RSPAD Gatot Subroto Mayor Jenderal TNI Terawan.

"Ya tadi kami rapat kabinet, terbatas, ada 10 menteri. Saya tanya, ada berapa yang dirawat dr Terawan, dan dari 10 (menteri) itu ada enam, termasuk saya," kata Jusuf Kalla usai menghadiri penyerahan bantuan di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jakarta, Jumat (5/4/2018).

Jusuf Kalla mengatakan metode penyembuhan yang dilakukan oleh Terawan lebih banyak manfaatnya, sehingga keputusan IDI memberhentikan sementara kegiatan Terawan selama 12 bulan perlu dikaji ulang.

"Saya kira lebih banyak sekali orang yang mendapat manfaat. Pak Try (Sutrisno) itu termasuk orang yang dibantu tepat waktu oleh Pak Terawan," tambahnya.

Karena itu, Wapres meminta IDI untuk mengkaji ulang pemberhentian Terawan sebagai anggota lembaga kedokteran Indonesia tersebut. "Tidak begitu, tapi lebih baik di internal lab, dikaji dengan baik," ujarnya.

Mayjen CKM dr. Terawan Agus Putranto Sp.Rad(K) dijatuhi sanksi pemberhentian sementara sebagai anggota IDI oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI karena diduga melakukan pelanggaran etik kedokteran dengan menerapkan metode Digital Subtraction Angiography (DSA) atau dikenal dengan cuci otak.

Terawan dinilai tidak memiliki kode etik kedokteran untuk mengobati pasien penderita gejala stroke atau stroke, karena dia adalah dokter spesialis radiologi, bukan spesialis penyakit syaraf. Namun, metode yang dipelajari Terawan terbukti telah berhasil mengobati sejumlah pasien termasuk tokoh-tokoh politik di Tanah Air.

Beberapa tokoh yang pernah diobati oleh Terawan antara lain mantan Wapres Try Sutrisno, Wapres Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, dan Mahfud MD.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut