Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Kecam Keputusan Turki Tangkap Netanyahu, Sebut Erdogan Tiran
Advertisement . Scroll to see content

WNI Diingatkan Tunda Perjalanan ke Lebanon hingga Israel Imbas Ketegangan di Timur Tengah

Kamis, 26 September 2024 - 06:05:00 WIB
WNI Diingatkan Tunda Perjalanan ke Lebanon hingga Israel Imbas Ketegangan di Timur Tengah
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemlu, Judha Nugraha. (Foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketegangan di sejumlah wilayah Timur Tengah semakin memanas. Terakhir pertempuran antara militer Israel dan Hizbullah yang membuat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui KBRI Beirut telah meningkatkan status menjadi Siaga 1 untuk seluruh Lebanon sejak bulan Agustus 2024.

Kemlu dan KBRI kembali menyampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menjauhi lokasi lokasi rawan, dan membatasi bepergian non esensial. 

"Bagi WNI yang memiliki rencana bepergian ke Lebanon, Iran, Israel dan Palestina agar menunda perjalanan hingga situasi aman," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, Rabu (25/9/2024).

Lebih lanjut, dia mengatakan jumlah WNI di Lebanon saat ini berjumlah 159 orang. Sejak penetapan siaga 1 pihaknya telah memfasilitasi kepulangan 25 WNI dari Lebanon.

"Sejak penetapan Siaga 1, Kemlu dan KBRI Beirut telah memfasilitasi evakuasi WNI," ucapnya.

Sedangkan mayoritas lainnya, memilih untuk tetap tinggal di Lebanon karena alasan pribadi. "Mereka mayoritas adalah mahasiswa dan WNI yang menikah dengan warga setempat," tuturnya.

Selanjutnya: 90.000 Warga Lebanon Mengungsis

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan sekitar 90.000 orang telah mengungsi di Lebanon pada pekan ini, menyusul serangan Israel di seantero negeri Arab itu. Jika ditotal sejak Oktober lalu, jumlah pengungsi Lebanon akibat konflik Israel-Hizbullah telah melampaui 111.000 orang.

Sejak Senin (23/9/2024) lalu, Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM) telah mencatat 90.530 orang yang baru mengungsi.

“Di antara mereka (adalah bagian) dari lebih dari 111.000 orang yang mengungsi sejak Oktober... kemungkinan besar telah mengungsi untuk kedua kalinya,” bunyi pernyataan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Rabu (25/9/2024).

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut