Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penjualan Nikel Melejit, PAM Mineral Raup Laba Bersih Rp401,66 Miliar hingga Kuartal III 2025
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia Gandeng China Kembangkan Baterai LFP Mobil Listrik

Selasa, 30 Januari 2024 - 10:01:00 WIB
Indonesia Gandeng China Kembangkan Baterai LFP Mobil Listrik
Indonesia akan bekerja sama dengan China mengembangkan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) untuk mobil listrik. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Indonesia akan bekerja sama dengan China mengembangkan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) untuk mobil listrik. Ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Seperti diketahui, baterai mobil listrik LFP ramai jadi perbincangan usai diangkat dalam debat calon wakil presiden (cawapres), Minggu (21/1/2024). Baterai LFP dinilai lebih aman dan murah dibandingka nikel.

Menyikapi itu, Luhut mengatakan Indonesia akab ikut dalam perkembangan dunia seperti penggunaan baterai LFP. Menko Marves menegaskan Indonesia saat ini telah menggandeng China untuk mengembangkan jenis baterai tersebut.

“Nah kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan Tiongkok. Tadi lithium battery juga kita kembangkan dengan Tiongkok maupun dengan lain-lain,” ujar Luhut, seperti dikutip dalam video di akun Instagram pribadinya, Selasa (30/1/2024).

Sebelumnya, Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan Indonesia ke-30 menyebut Tesla saat ini sudah menggunakan baterai LFP untuk semua mobil listrik mereka. Namun, pernyataan itu dibantah Luhut, mengingat Tesla masih menggunakan baterai dari LG.

“Terkait LFP. Tidak benar yang disebutkan itu kalau pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP untuk mobil listriknya. Mereka masih menggunakan baterai berbahan dasar nikel yang disuplai oleh LG,” kata Luhut.

Dilansir Ecotreelithium, LFP merupakan singkatan dari lithium iron phosphate atau lithium ferro phosphate (LiFePO4). Baterai LFP, juga dikenal sebagai baterai litium besi fosfat.

LiFePO4 muncul pada 1996, untuk menggantikan teknologi baterai lainnya karena keunggulan teknis dan tingkat keamanannya yang sangat tinggi. Baterai ini merupakan jenis teknologi litium ion baru.

Dalam teknologi baterai, keselamatan adalah hal yang penting. Beberapa kasus perangkat elektronik dengan baterai lithium ion terbakar selalu memberikan kekhawatiran bagi penggunanya.

Tapi, masalah itu tidak muncul pada baterai litium besi fosfat karena baterai tersebut memiliki bahan kimia lithium paling aman. Tingkat stabilitas struktural dan termalnya belum dapat ditandingi jenis baterai lain, termasuk baterai asam timbal.

Baterai LFP juga memiliki masa pakai yang cukup panjang hingga 5.000 siklus pada penggunaan daya sebesar 80 persen, tanpa penurunan kinerja. Harapan hidup baterai LFP sekitar 5-7 tahun.

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut