Pemerintah Bakal Wajibkan BBM Dicampur Etanol 10%, Penjualan Mobil Bensin Kena Imbas?

JAKARTA, iNews.id - Polemik etanol di dalam BBM (bahan bakar minyak) hingga saat ini masih ramai diperbincangkan masyarakat. Terlebih, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan campuran etanol 10 persen (E10) pada BBM.
Kondisi ini membuat banyak orang khawatir karena tidak mengetahui kandungan etanol yang dihasilkan di dalam negeri. Meski memiliki keunggulan dalam efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi, banyak yang khawatir kendaraan yang mereka gunakan tidak kompatibel.
Lantas, apakah hal ini mempengaruhi penjualan mobil bensin? Simak pembahasan selengkapnya.
Head of Brand & Marketing PT Chery Sales Indonesia (CSI) Rifkie Setiawan menyampaikan, belum melihat adanya pengaruh dari penjualan mobil bensin Chery akibat BBM dicampur etanol.
"Kalau memengaruhi penjualan, mungkin nanti kami lihat dampaknya seperti apa. Tapi untuk saat ini sih kami masih positif saja," kata Rifkie kepada wartawan, belum lama ini.
Rifkie mengatakan pihaknya harus memastikan apakah seluruh lini model mesin pembakaran Chery kompatibel dengan etanol. Karena itu, pihaknya akan melakukan konfirmasi ke prinsipal untuk memberikan kepastian kepada konsumen Indonesia.
"Artinya kami lagi coba konfirmasi ke headquarter. Tapi yang pasti pemerintah percaya punya peraturan yang sudah menemukan formula untuk memastikan itu untuk semua brand, kompatibel untuk semua brand," tuturnya.
Seperti diketahui, pemerintah ingin memastikan percepatan program BBM dengan campuran etanol berjalan sesuai rencana dan memberi kepastian bagi dunia usaha yang terlibat dalam pengembangannya.
Editor: Muhammad Sukardi