Ancam Merek Jepang dan Korea, Chery Klaim Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro Raup Pemesanan 4.000 Unit
JAKARTA, iNews.id – Chery akan meramaikan industri otomotif Indonesia. Sebagai awalan, memboyong dua kendaraan di segmen SUV, yakni Chery Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro.
Chery optimistis Tiggo series dapat bersaing dalam ketatnya persaingan industri otomotif Indonesia. Terlebih, beragam teknologi canggih disematkan belum dimiliki pesaing di kelasnya. Ini menjadi ancaman merek Jepang dan China yang sudah eksis di pasar Indonesia.
“Sejak kami pamerkan di GIIAS, bahkan saat kita perkenalkan di IIMS, sudah banyak yang pengen pesan. Padahal saat itu Cuma dikenalkan saja. Kalau kata orang kan rejeki tidak boleh ditolak, maka kita buka pemesanan,” kata Dian Ferdiansyah, Head of Networl National Sales PT Chery Sales Indonesia kepada MNC Portal.
Bahkan, Dian menjelaskan konsumen yang memesan sudah memberikan sejumlah uang muka (DP) agar menjadi yang lebih dulu mendapatkan unit Chery Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro.
“Saat itu lumayan yang memesan, dan sampai hari ini leads-nya sekitar 4.000-an. Untuk yang memberikan DP sudah lebih dari 100. DP juga cukup Rp5-10 juta. Ini yang akan kita berikan lebih dulu unitnya berbarengan dengan peluncuran,” ujar Dian.
Melihat respons yang cukup positif, Dian menegaskan Chery Indonesia memasang target penjualan 1.000 unit hingga akhir 2022 untuk Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro.
“Itu target kami. Inginnya sih Tiggo 7 Pro lebih banyak penjualannya karena market-nya lebih besar. Tapi, peminat Tiggo 8 Pro juga sangat besar, karena mereka senang dengan fitur dan teknologinya,” ungkap Dian.
Sekadar informasi, Chery merakit Tiggo 7 Pro dan Tiggo 8 Pro di PT Handal Indonesia Motor. Pabrik itu juga sudah melahirkan banyak mobil di Indonesia sejak tahun 1995, dan saat ini bisa memproduksi 20 unit mobil Chery dalam satu hari.
Namun, Chery juga memiliki rencana untuk membangun pabrik di Indonesia yang akan memperkecil biaya pengeluaran karena tak lagi meminjam fasilitas PT Handal Indonesia Motor.
Jika melihat ke belakang, perjalanan Chery di industri otomotif Indonesia bisa dikatakan tidak mulus. Ketatnya persaingan membuat mereka hanya bertahan selama 10 tahun.
Ini akan memberikan beban besar bagi Chery. Terlebih, merek asal China kerap dianggap sebelah mata konsumen Indonesia. Terlebih, mereka akan masuk ke pasar SUV dengan konsumen di dalamnya cukup selektif.
Editor: Dani M Dahwilani