Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sharp Pamer Konsep Mobil Listrik LDK+ di JMS 2025, Unik Kabin Dibuat seperti Ruang Pribadi
Advertisement . Scroll to see content

Cadangan Nikel Terbesar di Dunia, Indonesia Potensi Kuasai Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Selasa, 07 Maret 2023 - 17:20:00 WIB
Cadangan Nikel Terbesar di Dunia, Indonesia Potensi Kuasai Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik
Indonesia berpotensi menjadi produsen utama produk-produk barang berbasis nikel, seperti baterai kendaraan elektrifikasi. (Foto: Ilustrasi/ESDM)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia memiliki tantangan besar menjadi yang terdepan dalam elektrifikasi otomotif di kawasan ASEAN. Indonesia bersaing dengan negara sesama di kawasan, yaitu Thailand dan Vietnam. 

Indonesia harus memanfaatkan potensi di era elektrifikasi dari hulu sampai hilir dalam strategi kebijakan dan pengembangan industri otomotif terintegrasi yang memungkinkan percepatan semua teknologi elektrifikasi.

"Di hulu, Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam dengan potensi cadangan nikel terbesar di dunia. Indonesia berpotensi menjadi produsen utama produk-produk barang berbasis nikel, seperti baterai kendaraan elektrifikasi. Indonesia memiliki kesempatan besar untuk mengembangkan industri baterai yang nota bene menjadi salah satu ekosistem utama dari industri elektrifikasi," ujar Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sripeni Inten dalam rangkaian seminar nasional 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia, Mewujudkan Indonesia Net-Zero Emission (NZE) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (7/3/2023). 

Selain itu, lanjut Sripeni, pengembangan industri baterai elektrifikasi akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan bagi industri turunan yang menggunakan bahan baku baterai. Penguasaan pengembangan baterai merupakan salah satu komponen penting dalam penciptaan posisi Indonesia sebagai yang terdepan di era elektrifikasi. 

"Pengembangan industri baterai membutuhkan penciptaan pasar untuk baterai tersebut sehingga dapat menarik lebih banyak investasi dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen baterai penting di pasar global. Indonesia juga memiliki kapasitas industri otomotif yang besar. Di hilir, pasar otomotif Indonesia lebih besar dibanding negara-negara lain di ASEAN," katanya.

Sementara itu, Rektor UNS Solo, Profesor Jamal Wiwoho menyebutkan industri otomotif dan penggunaan baterai dalam kendaraan listrik telah berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Tren ini sangat penting dalam mendukung perubahan ke arah energi bersih, yang merupakan salah satu tujuan utama dalam mencapai lingkungan berkelanjutan.

"Namun, perkembangan ini juga memiliki tantangan tersendiri, di mana masalah-masalah seperti ketersediaan bahan baku, teknologi dan infrastruktur, serta aspek ekonomi dan sosial menjadi hal yang perlu diatasi. Sebagai akademisi, kita mengambil peran aktif mencari solusi mengatasi tantangan ini dan mendorong percepatan popularisasi elektrifikasi di Indonesia," ujarnya.

Di sisi pelaku industri, Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufactur Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengungkapkan kepentingan seluruh shareholder dan stakeholder, mulai dari tingkat pemerintah, akademisi, industri, hingga pasar harus dilibatkan. Kolaborasi tersebut akan mendorong terciptanya strategi yang komprehensif guna mengakomodir beragamnya kebutuhan kendaraan elektrifikasi maupun kendaraan ramah lingkungan dengan tetap memperhatikan tujuan dekarbonisasi, dan tetap memastikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut