Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Karyawan PO Bus Kena PHK gegara Kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Study Tour
Advertisement . Scroll to see content

Deretan PO Bus Jadi Musuh Abadi di Jalurnya, Ada Raja Jalanan Pantura!

Sabtu, 20 Mei 2023 - 18:51:00 WIB
Deretan PO Bus Jadi Musuh Abadi di Jalurnya, Ada Raja Jalanan Pantura!
Deretan PO Bus Jadi Musuh Abadi di Jalurnya (Foto: YouTube)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Persaingan dalam dunia transportasi, khususnya bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) semakin ketat. Bahkan, itu sampai menimbulkan permusuhan di antara dua PO bus pada jalur yang sama karena saling berebut penumpang.

Bus masih menjadi moda transportasi andalan masyarakat Indonesia dalam bepergian karena tarifnya yang murah. Tetapi, calon penumpang juga memilih bus yang akan ditumpanginya demi kenyamanan sepanjang perjalanan.

Hal tersebut yang membuat PO Bus bersaing, bahkan sampai menjadi musuh karena kehadiran salah satunya membuat mereka kehilangan penumpang.

Penasaran siapa saja PO Bus yang menjadi musuh abadi di jalurnya? Berikut rangkumannya seperti dilansir dari berbagai sumber.

1. Luragung vs Primajasa

Sebelum Tol Cipali terbentuk, bus Luragung merupakan penguasa jalur Pantura, Palimanan-Cikopo. PO Bus ini terkenal gaya berkendaranya yang ugal-ugalan, bahkan tak sedikit yang terlibat kecelakaan lalu lintas. Sejak Tol Cipali membentang, PO Luragung sedikit redup karena sebagian besar mereka memilih melalui tol ketimbang jalur Pantura. Dahulu mereka bersaing dengan PO Setia Negara, yang sudah diakuisisi oleh Hiba Group.

Sayangnya, PO Setia Negara kurang diminati oleh masyarakat Kuningan, Jawa Barat, sehingga sekarang bus mereka jarang masuk ke sana. Tapi pada 2019 lalu, jalur Kuningan dimasuki PO Bus raksasa, Primajasa, dengan tarif yang lebih murah dan armada baru. Hal ini memaksa PO Luragung harus membagi penumpang mereka dengan Primajasa. Bahkan, kru kedua perusahaan otobus tersebut sering berselisih paham akibat berebut penumpang.

2. EKA MIRA vs Sumber Group

PO Sugeng Rahayu yang berada di bawah naungan Sumber Group memiliki saingan sangat berat, yaitu bus EKA MIRA. Kedua PO bus tersebut merupakan penguasa trayek Surabaya-Semarang-Jogja.

Banyaknya armada yang diterjunkan membuat para kru bus harus pandai dalam mencari penumpang. Kedua PO bus juga kerap melaju kencang demi mengejar penumpang agar tidak dahului oleh pesaingnya. Bahkan, persaingan dua PO bus ini terasa sampai Jawa Barat. PO EKA melebarkan sayapnya dengan membuka jalur ke Bandung, dan diikuti oleh Sumber Group yang membuka trayek sampai ke Kuningan, tapi itu sudah cukup membuktikan kedua PO bus ini tak mau kalah dengan pesaingnya.

3. Dedy Jaya vs Dewi Sri

Baik PO Dedy Jaya maupun PO Dewi Sri dimiliki oleh seseorang yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah. Dua PO bus ini banyak memiliki trayek yang sama, sehingga penumpang memiliki pilihan untuk menuju ke beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Bagi yang ingin menuju Tegal dan Brebes, bisa dirasakan persaingan yang sangat ketat dari kedua PO bus ini. Dimulai dari agen yang berdekatan, bus yang berhenti di tempat yang selalu berdekatan, pangkalan bus yang sama, bahkan jadwal keberangkatan yang sama.

Itu semua menandakan persaingan mereka sangat ketat dan berusaha keras mendapatkan hati para penumpang. Dari segi tarif pun kedua PO bus ini memberikan tarif yang murah, sehingga para penumpang diuntungkan dengan persaingan ini.

4. Bhineka vs Sahabat

Banyak yang mengatakan, PO Bhineka dan PO Sahabat merupakan adik-kakak. Tapi, keduanya bersaing ketat di trayek yang sama. Kendati masih dimiliki oleh satu keluarga, mereka tetap saling mengalahkan.

PO Bhineka dan PO Sahabat merupakan penguasa trayek Cirebon-Merak, yang melewati jalur Pantura, Indramayu. Jalur tersebut hanya dimiliki oleh kedua perusahaan otobus tersebut, sehingga pilihannya tidak banyak.

5. Sudiro Tungga Jaya vs Haryanto

PO Haryanto dirintis sejak 2002, dan telah memiliki nama yang besar saat ini. Bahkan, mereka memiliki ratusan armada yang siap mengantar penumpang ke berbagai daerah di Pulau Jawa maupun Sumatera. Tapi, kini mereka memiliki pesaing berat dengan hadirnya PO Sudiro Tungga Jaya pada 2017 lalu. Perusahaan otobus tersebut juga menawarkan harga yang sangat kompetitif dengan armada-armada terkini.

6. Budiman vs Mayasari Group

Bus Budiman dan Mayasari Group merupakan penguasa di jalur Priangan. Banyaknya armada yang mereka miliki membuatnya sangat mendominasi di jalan-jalan dan terminal-terminal.

Persaingan kedua PO bus juga sudah terjadi cukup lama, namun tidak ada tanda-tanda ada yang kalah. Meski PO Budiman digempur oleh kehadiran PO bus dari Mayasari Group, tapi mereka tetap kokoh berdiri dan terus meremajakan armada mereka.

7. Sinar Group vs Hiba Group

Kedua perusahaan otobus ini bisa dikatakan sebagai yang terbesar di Indonesia dengan jumlah armadanya yang mencapai ribuan unit. Ini membuat mereka sangat mudah dalam membuka trayek-trayek baru demi memperluas pasar.

Awalnya, PO Sinar Jaya mendominasi trayek dari Jakarta menuju kota-kota di Jawa Tengah. Tapi, mereka tiba-tiba menyasar bus pariwisata dan penjemputan karyawan dengan mendirikan Starbus dan SJLU (Sinar Jaya Langgeng Utama).

Ini dijawab oleh Hiba Group dengan membeli trayek-trayek dari PO Bus yang akan bangkrut dan mengisinya dengan anak perusahaan yang mereka miliki. Alhasil, yang awalnya kedua perusahaan otobus ini memiliki pasar masing-masing, sekarang keduanya bersaing ketat untuk saling menjatuhkan.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut