Digempur Mobil Listrik China, Hyundai Tetap Pede
Sebab itu, produk yang ditawarkan memiliki rentang harga cukup mahal disesuaikan pada teknologi yang dibenamkan. Budi meyakini pasar mobil listrik Hyundai sudah terbentuk dan memiliki konsumen sendiri.
“Kita tidak terlalu khawatir ya sebenarnya dengan kondisi seperti itu, semuanya pasti akan kebagian. Kemudian positioning apa yang kita tuju. Sebenarnya sekarang ini kita sudah berhasil menciptakan ‘image’ bahwa Hyundai adalah merek premium dan kita ingin menjaga itu dengan kesuksesan,” kata Budi.
“Brand yang high quality gitu dan kita ingin menjaga itu karena dengan kesuksesan kita menjaga image itu,” ucapnya.
Saat ini, Hyundai hanya memasarkan mobil listrik Ioniq 5 yang sudah dirakit di Cikarang, dan Ioniq 6 dengan status CBU alias impor utuh dari luar negeri. Termurah, Ioniq 5 dijual Rp782 juta, sedangkan Ioniq 6 dibanderol Rp1,2 miliar.
Di sisi lain, BYD memandang Indonesia sebagai pasar potensial. Mereka bergerak cepat memboyong mobil listrik di tiga segmen berbeda, yakni hatchback (Dolphin), SUV (Atto 3) dan sedan (Seal).
Walau belum mengumumkan harga, untuk model Dolphin dan Atto 3 diyakini tidak akan jauh berbeda dengan merek mobil lainnya. Hanya model sedan Seal yang kemungkinan memiliki harga lebih tinggi yang akan bersaing dengan Hyundai Ioniq 6.
"Kami optimistis bisa masuk pasar Indonesia. Apalagi pemerintah Indonesia mendorong penggunaan kendaraan listrik," ujar President Director PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao.
Editor: Dani M Dahwilani