Heboh, Kolektor Mobil asal Surabaya Simpan Ratusan Mobil JDM dari Jepang hingga Eropa
Di gudang atau garasi tersebut, Zaza mengungkapkan paling banyak jenis mobil JDM (Japanese Domestic Market). Bukan Honda atau Mitsubishi, tapi Subaru.
“Kalau aslinya saya suka sama Subaru, tapi mau dibuat kenceng enggak bisa, larinya segitu-gitu saja. Untuk kenceng dapetnya di Evo. Kalau Honda saya kurang suka, kalau untuk kenceng dia kurang. Padahal paling banyak parts aftermarket-nya,” katanya.
Namun, ada mobil yang sebenarnya tidak langka di garasi tersebut, yakni Kijang kapsul dan Suzuki Karimun. Zaza mengatakan itu merupakan mobil kerja sang ayah di masa lalu yang bisa membawanya ke masa kejayaan seperti saat ini.
“Iya Papa pakai Kijang dulu kerja. Karimun ini nggak boleh dijual, dulu kerja dan kemana-mana pakai ini. Ini bukan beli baru, pulang-pulang ngasih nota, Pulang-pulang ngasih nota saya disuruh ambil mobil. Saya datang ke showroom, mau ambil mobil baru, ‘oh ini ambilnya di mobil bekas pak, karimun kotak’,” katanya.
“Sekarang Papa pakai barunya ini loh, naik Ignis, sama-sama manual. Dipakai untuk ke kantor. Sukanya itu, kalau dilarang malah marah. Papa umur 67 tahun, nyetir Ignis manual sendiri,” ujarnya.
Selain garasi yang dilengkapi ratusan mobil, Zaza juga memiliki bengkel dekat dengan garasi tersebut yang dikhususkan untuk merawat mobil-mobil koleksinya. Bahkan, bengkel tersebut berstandar APM (Agen Pemegang Merek) dilengkapi body lift.
Editor: Dani M Dahwilani