Kamera Mobil Rekam Karyawan Dealer Sengaja Bikin Lama Pelanggan Nunggu Ganti Oli

NORTHSIDE, iNews.id - Mengganti oli biasanya cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Tapi itu berubah menjadi mimpi buruk bagi salah satu pelanggan yang membawa mobilnya ke salah satu dealer Northside Honda di San Antonio, Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah postingan di Facebook yang dilansir The Drive, seorang pelanggan Gabriel Rendon menceritakan dirinya membawa mobil untuk ganti oli. Karyawan dealer merekomendasikannya sekalian mengganti minyak rem dan transmisi serta baterai baru.

Baca Juga

Mitsubishi Fuso Targetkan 1.000 Pemesanan Truk Via Online di Masa Covid-19

Namun, Rendon hanya ingin megganti oli mesin. Dia akan kembali dalam beberapa minggu ke depan untuk menyelesaikan sisa pekerjaan yang direkomendasikan.

Tapi dealer tersebut mengabaikan mengganti semua. Mereka pun meminta pembayaran 480 dolar AS, bukan 30-40 dolar AS untuk ganti oli.

Baca Juga

130 Mobil Dealer Ludes Dibakar Pengunjuk Rasa Penembakan Pria Kulit Hitam di AS

Tidak mengherankan, ini menyebabkan pertengkaran yang diselesaikan dengan kesepakatan memasang kembali baterai lama dan membatalkannya. Meskipun itu adalah kompromi yang wajar pada situasi buruk, tampaknya satu karyawan dealer menyimpan dendam.

Seperti yang Anda lihat di video kamera mobil dashbor (dashcam), mereka mengendarai mobil Rendon kembali ke departemen servis tempat pengemudi berdiskusi singkat dengan karyawan lain. Saat itu, salah satu dari mereka berkata, "Kita harus membiarkannya duduk selama satu jam, karena pria itu benar-benar bolong".

Rendon mengatakan itulah yang terjadi saat dirinya menunggu hampir satu jam untuk mendapatkan mobilnya kembali. Itu jauh lebih lama daripada yang dibutuhkan untuk menukar baterai.

Penundaan yang lama mendorong Rendon memeriksa kamera mobil. Dalam rekaman menemukan dealer sengaja menghukumnya atas kesalahan mereka.

Di tengah situasi tersebut, pelanggan tidak boleh diperlakukan seperti itu dan mengecewakan. Akibat kejadian itu, dealer harus menanggung akibatnya karena cerita ini menyebar dan mendapat banyak perhatian.

Editor: Dani M Dahwilani