Kasus Rasisme, Karyawan Ultimatum Ford Stop Produksi Mobil Polisi
MICHIGAN, iNews.id - Sejumlah karyawan Ford menuliskan surat kepada CEO Ford Jim Hackett dan Bill Ford untuk menyetop produksi kendaraan polisi. Hal ini lantaran kasus rasisme yang terjadi pada George Floyd beberapa waktu lalu.
Dikutip dari Jalopknik, Sabtu (11/7/2020), sayangnya, sang CEO menolak gagasan tersebut dan Ford akan tetap membuat dan menawarkan mobilnya ke polisi karena ini tidak bertentangan dengan gerakan antirasisme.
"Menjadi suara yang kuat untuk Black Lives Matter. Kita akan membahayakan keselamatan dan mempersulit mereka (polisi) dalam melakukan pekerjaannya." tulis Hackett dalam sebuah memo.
Dalam memo tersebut, Hackett menjelaskan dia dan Bill sangat percaya tidak ada ruang untuk penindasan sistemik dan rasisme yang telah diperlihatkan oleh para petugas penegak hukum yang salah. Kedua CEO itu merasa polisi perlu lebih meningkatkan transparansi dan akuntabilitasnya.
"Dunia kita tidak akan berfungsi tanpa keberanian dan dedikasi dari petugas polisi yang baik yang melindungi dan melayani. Tetapi keselamatan masyarakat juga tak perlu pandang bulu," ujarnya.
Seperti diketahui, Ford dan Amerika Serikat sudah berhubungan akrab sejak 1950, saat pabrikan memproduksi mobil polisi pertama. Saat itu, dua dari tiga mobil polisi di AS merupakan asupan dari Ford.
Model Ford seperti Crown Vic identik dengan polisi yang kini digantikan Interceptor Utility Explorer pada 2011.
Editor: Vien Dimyati