Deretan Pemilik PO Bus Tertangkap KPK saat Jadi Pejabat, Ada yang Satu Keluarga
“Kalau etanol kan udah fix memang komposisi dari Pertamina (sebesar) 5 persen dengan komposisi bahan bakar itu. Tapi secara nilai oktannya dengan kompresi di mesin mazda itu bsia dipakai,” ujarnya.
“Kalau (camourannya) 10 persen berarti kan regulasi keluar dari pembuat bahan bakar. Mazda tidak bisa menentukan bisa atau enggak, artinya setelah melalui beberapa uji lembaga dari pemerintah bisa disahkan bisa dikonsumsi secara publik,” kata dia.
Namun, Ardhi menjelaskan produk Mazda yang dipasarkan di Indonesia saat ini direkomendasikan diisi dengan BBM RON 92. Kendati begitu, tetap mendukung untuk diisi bensin dengan oktan lebih tinggi.
Pasalnya, torsi yang dihasilkan cukup mendukung, yang artinya bisa menenggak bahan bakar dengan oktan lebih tinggi. Terlebih dari komposisinya, Pertamax Green 95 masih sangat cocok untuk kendaraan yang beredar di Tanah Air.
“Sebenarnya, (produk) Mazda secara keseluruhan kompresinya kan rata-rata di antara 12-13, kalau menilai dari RON harusnya bisa bioetanol. Bisa, karena nilai kompresinya adalah diantara itu 12-13,” ucap Ardhi.
Dalam tahap awal, BBM Pertamax Green 95 baru akan tersedia di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta dan sepuluh SPBU di Surabaya. Dalam kurun waktu 12 bulan ke depan, Pertamina berharap Pertamax Green 95 akan tersedia di seluruh Pulau Jawa.
Editor: Ismet Humaedi
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku